Tentara Rusia Ditangkap di Ukraina Minta Setop Invasi dan Umpat Putin

CNN Indonesia
Rabu, 16 Mar 2022 09:41 WIB
Sejumlah tentara Rusia yang ditangkap pihak berwenang Ukraina meminta Presiden Vladimir Putin segera menyetop invasi ke negara itu.
Vladimir Putin mendapat umpatan dari tentara Rusia yang ditangkap di Ukraina. (AP/Alexander Zemlianichenko)

Tiga tawanan Ukraina itu mengungkapkan mereka punya kegelisahan yang mendalam soal misi mereka dan penderitaan warga sipil Ukraina. Mereka juga mengumpat untuk panglima tertinggi mereka, Putin.

Selain hal tersebut, mereka juga berbicara soal panggilan pulang yang penuh air mata. Kesaksian mereka tampaknya mendukung penilaian Barat bahwa ada masalah moral di antara setidaknya beberapa tentara Rusia di Ukraina.

Maxim, yang paling banyak bicara. Dia mengatakan hanya menerima perintah tempur rahasia sehari sebelum Putin mengumumkan "operasi militer khusus" melawan Ukraina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga mengatakan klaim Putin untuk menginvasi Ukraina dengan dalih ne Nazi tak masuk akal.

"Saya pikir itu diciptakan sebagai dalih dan merupakan sesuatu yang tidak bisa dipahami dunia. Tetapi Putin dan lingkarannya membutuhkan ini untuk mencapai tujuan mereka sendiri," kata Maxim saat ditanya soal klaim Putin.

Menurutnya, salah satu langkah tersebut akan bermanfaat untuk menyebarkan disinformasi tentang fasisme dan Nazisme.

"Kami tidak melihat Nazi atau fasis. Rusia dan Ukraina dapat berkomunikasi dalam bahasa yang sama, jadi kami melihat kebaikan (pada orang-orang ini)," kata Maxim.

Ia lalu berkata, "Sulit untuk memberikan penilaian langsung atas tindakannya. Tapi, paling tidak, dilihat dari konsekuensi perintahnya, dia salah."

Cerita Pilot Rusia Penuh Emosi

Maxim menjadi sangat emosional saat menceritakan penderitaan warga sipil Ukraina sejak invasi. Menurut data pemerintah Kiev, sejauh ini total yang meninggal sebanyak 2.000 orang.

"Itu adalah fakta yang mengerikan, bukan hanya karena itu adalah kejahatan. Ini vandalisme. Anda tidak bisa memaafkan hal-hal seperti itu. Untuk mengebom rumah sakit bersalin?" kata dia.

"Ini adalah bentuk neo-Nazisme, neo-fasisme yang paling jahat. Siapa yang bisa memikirkan hal seperti itu?" sambungnya.

Pilot lain, yang bernama depan Alexei, menambahkan penilaian dirinya soal serangan di Ukraina.

"Ini bukan sepenuhnya terserah kita, siapa yang harus dibom, apa yang harus dibom. Ini adalah perintah," uvap Alexei.

Maxim dan rekan-rekan pilotnya menyatakan ada keresahan yang meluas tentang serangan Ukraina.

"Saya tahu di unit saya, mereka benar-benar menentangnya. Mereka punya banyak kerabat dan teman [di Ukraina], dan mereka diberitahu bahwa itu adalah operasi yang dilokalisasi ke Donetsk dan Luhansk dan bukan serangan ke seluruh negeri. Divisi saya sepenuhnya menentangnya," kata Maxim.

Jika Ukraina ingin menjadi bagian dari Rusia, untuk memulai beberapa kerja sama, tidak ada yang akan menentangnya. Tetapi memaksa mereka tidak dapat diterima, lanjut pilot itu.

Dalam konferensi pers terpisah, seorang perwira pengintai, Vladimir, yang telah ditangkap mengatakan pemerintah Rusia memberi tahu mereka perlu membebaskan penduduk sipil.

"Saya ingin memberitahu prajurit Rusia: letakkan senjata Anda. dan tinggalkan stasiun Anda, jangan datang ke sini. Semua orang menginginkan kedamaian di sini," ujar Vladimir.

Ia kemudian mengatakan,"Saya ingin memberitahu panglima tertinggi kami untuk menghentikan aksi teror di Ukraina karena ketika kami kembali, kami akan bangkit melawannya."

Petugas pengintai lain di acara yang sama menggemakan sentimen tersebut.

"Anda (Putin) tidak akan menyembunyikan ini lama-lama. Ada banyak orang seperti kita di sini. Cepat atau lambat, kita akan pulang," tutur dia.

(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER