Rusia dan Ukraina terus menggelar dialog untuk hentikan perang pada Selasa (15/3). Namun, dialog ini masih alot akibat pertentangan mendasar di antara kedua kubu dan bakal dilanjutkan hari ini, Rabu (16/3).
Sementara itu, permintaan Rusia terlihat masih belum disetujui oleh pihak Ukraina.
Beberapa waktu lalu, Presiden Vladimir Putin memaparkan sejumlah keinginan Rusia yang harus dipenuhi Ukraina agar agresi di negara itu berhenti. Awalnya, Putin ingin Ukraina batal mengajukan diri sebagai anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Permintaan tersebut sudah dilakukan oleh Ukraina, tetapi Putin masih menyerang negara itu.
Putin lalu menuturkan tiga syarat lain yang harus didapatkan Rusia bila ingin invasi di Ukraina berhenti. Pertama, Rusia ingin Ukraina menjadi negara berstatus netral dan tak memihak Barat.
Lihat Juga : |
Selanjutnya, Putin meminta Ukraina menghentikan praktik fasisme atau denazifikasi. Moskow menuduh Kyiv melakukan praktik tersebut terhadap warga yang berbahasa Rusia.
Terakhir, Putin ingin Ukraina mengakui Semenanjung Crimea sebagai bagian dari Rusia. Crimea sendiri adalah daerah Ukraina yang dicaplok Rusia pada 2014.
Namun, tuntutan Rusia ini tak disambut baik oleh Presiden Volodymyr Zelensky. Ia menegaskan Ukraina tak akan membuat konsesi dengan Moskow bila berkaitan dengan integritas teritorial negara itu.
"Presiden Volodymyr Zelensky pasti tidak akan membuat konsesi apa pun yang akan mengurangi integritas teritorial dan kebebasan kita," kata penasihat Zelensky, Mykhailo Podolyak yang juga berperan sebagai negosiator Ukraina.
Sementara itu, pihak Ukraina juga baru mendapatkan satu dari tiga tuntutan yang mereka ajukan ke Rusia, yakni soal pembukaan koridor kemanusiaan.
Meski demikian, pemberlakuan kesepakatan terkait koridor ini masih dipenuhi masalah, mengingat pasukan Rusia disebut kerap menyerang jalur kemanusiaan.
Pertentangan lainnya terkait gencatan senjata. Permintaan Ukraina terkait perjanjian dan pemberlakuan gencatan senjata kedua pihak masih belum disetujui Rusia.