Kini, gempa berpotensi tsunami sempat terjadi lagi di sekitar kawasan tersebut. Gempa 7,3 M itu menyebabkan pemadaman listrik sementara ke lebih dari 2 juta rumah tangga sejak pukul 23.36 waktu setempat.
Selain listrik rumah, gempa juga berdampak pada operasional Shinkansen. Perusahaan JR East mengatakan Shinkansen tergelincir di utara kota Fukushima. Namun, mereka memastikan tidak ada laporan langsung mengenai korban akibat hal itu.
Tak lama setelah gempa, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan bahwa pemerintah sedang mengumpulkan informasi tentang situasi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() Pemadaman listrik lebih dari 2 juta rumah akibat gempa 7,3 M di Jepang. |
"Tolong perhatikan informasi gempa, menjauhlah dari pantai dan lakukan tindakan untuk melindungi diri sendiri," ucap Fumio Kishida.
Pihak berwenang juga awalnya menyatakan tidak ada korban jiwa dari gempa tersebut.
Namun, hal itu kemudian diklarifikasi. NHK pada Kamis (17/3) memberitakan dua orang meninggal dunia dan sekitar 90 orang luka-luka akibat gempat tersebut.
Pihak berwenang mengetahui hal tersebut usai departemen darurat di daerah terdampak menerima banyak panggilan untuk menanggapi keadaan darurat dan cedera.
"Panggilan telah membanjiri polisi dan ambulans di Fukushima dan Miyagi," kata juru bicara pemerintah Hirokazu Matsuno kepada wartawan.
"Kami melakukan yang terbaik untuk menilai tingkat kerusakan."
Hingga pada Kamis (17/3) pagi, Badan Meteorologi Jepang resmi mencabut peringatan tsunami. Listrik rumah warga pun disebut telah menyala lagi.
(chri)