Rusia vs Ukraina, Reaksi Negara Nordik, dan Potensi Perang Eropa

CNN Indonesia
Kamis, 17 Mar 2022 14:38 WIB
Potensi perang besar Eropa pun bisa kembali pecah dengan kegusaran negara-negara di benua itu merespons invasi Rusia.
Rusia hancurkan pengkalan militer Ukraina. (@BackAndAlive via REUTERS/@BACKANDALIVE)

Ancaman ini kemudian membuat Finlandia, Swedia, dan Norwegia memutuskan mencabut dukungan mereka terhadap pendekatan non-konfrontasi. Swedia dan Finlandia juga disebut berupaya bergabung dengan NATO mengikuti Norwegia.

"Finlandia dan Swedia secara tiba-tiba mencabut kebijakan mereka sejak lama, yakni tidak mengirimkan senjata ke zona perang. Mereka juga mengirimkan suplai ke Ukraina, yang merupakan kejadian mengejutkan bagi Eropa, jika dilihat dari respons Nordik, dan saya duga (juga mengejutkan) untuk Putin," kata seorang peneliti bidang keamanan global di Institut Urusan Internasional Finlandia, Charly Salonius-Pasternak.

Salonius-Pasternak menuturkan, dunia mungkin bisa melihat tindakan yang lebih berani dari tiga negara Nordik ini demi bisa menjaga keamanan mereka bila Putin memutuskan menyerang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika secara tiba-tiba, Norwegia, Swedia, Finlandia, Denmark, dan Islandia menempatkan senjata dan unit di negara lain dan mengkoordinasikan aksi mereka, maka kita berada di zona pertahanan ketat yang melintasi perbatasan UE dan NATO, yang bakal benar-benar membuat kondisi Rusia lebih sulit," jelasnya.

Selain itu, pengamat lain menilai Finlandia dan Swedia telah mengambil langkah mitigasi terhadap ancaman dari Rusia ini.

"Selama bertahun-tahun, Finlandia dan Swedia mengambil langkah mitigasi, mengingat fakta mereka tidak bergabung dengan NATO, dengan memperkuat hubungan mereka ke Amerika Serikat, Inggris, dan seluruh komunitas transatlantik lainnya," ujar seorang profesor di Universitas Pertahanan Norwegia, Hakon Lunde Saxi.

"Pesan terkuat dalam beberapa pekan terakhir adalah persatuan," kata Saxi.

"Pertama, Denmark dan Swedia mengirimkan alutsista mematikan ke Ukraina, lalu diikuti Finlandia dan Norwegia. Desakan dari situasi ini membentuk kerja sama seperti ini semakin meningkat, yang membuat kami semakin bisa melindungi diri dari musuh."

Kemungkinan Finlandia Bergabung dengan NATO

Dari sisi Finlandia, mantan perdana menteri negara itu, Alexander Stubb, menilai bergabung dengan NATO merupakan langkah yang mungkin bakal dipilih negaranya. Stubb menuturkan, keputusan ini mungkin diambil karena Putin telah menghancurkan keseimbangan yang telah dijaga Finlandia selama bertahun-tahun.

"Secara strategis, kami selalu ingin membuat langkah bergabung dengan NATO sebagai langkah cadangan untuk menghentikan perilaku agresif Rusia. Kami menjaga keseimbangan militer kami dengan NATO, meski kami bukan bagian dari aliansi itu," tutur Stubb.

Namun, Stubb menilai tindakan Putin sekarang membuat keseimbangan yang dijaga Finlandia tak lagi bisa dilakukan.

"Finlandia digerakkan dengan apa yang saya sebut ketakutan nasional. Kami bisa melihat agresi Rusia dan kami tidak ingin ditinggal sendiri seperti saat Perang Dunia II."

(pwn/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER