Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyebut warganya yang mendukung Barat sebagai pengkhianat negara dalam siaran televisi, Rabu (16/3).
"Barat akan mencoba mengandalkan kolom kelima, (mengandalkan) pengkhianat nasional, (mengandalkan) orang yang mendapatkan uang di sini, bersama kita, tetapi tinggal di sana. Dan yang saya maksud dari 'tinggal di sana' bukan pemaknaan dari sisi geografis, tetapi menurut pemikiran mereka, kesadaran budak mereka," kata Putin pada Rabu (16/3), dikutip dari CNN.
Lihat Juga : |
"(Orang-orang ini) tidak bisa hidup dengan oyster dan kebebasan gender," tuturnya lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, ungkapan 'kolom kelima' biasa digunakan untuk menyebut simpatisan musuh dan muncul saat Perang Sipil Spanyol.
Putin memang kerap menunjukkan ketidaksukaannya kepada nilai-nilai Barat. Pemimpin Rusia ini sering menyalahkan Barat karena 'membuat negaranya sakit.'
Lihat Juga : |
Sebelumnya, organisasi hak asasi manusia Rusia, OVD Info, melaporkan setidaknya ada 3.000 orang yang ditangkap karena memprotes invasi Moskow di Ukraina.
Tak hanya itu, seluruh staf stasiun televisi Rusia, TV Rain (Dozhd), beramai-ramai mengundurkan diri sebagai bentuk penolakan mereka atas perang Ukraina. Pengunduran diri ini ditayangkan secara langsung setelah mereka menyerukan penolakan perang dalam siaran terakhirnya.
Natalia Sindeyeva, salah satu pendiri saluran tersebut, menutup siaran terakhirnya dengan kata "tidak pada perang." Siaran itu lalu menayangkan seluruh karyawan berjalan keluar dari studio.
Ada pula editor Rusia yang nekat mengganggu siaran berita demi menyuarakan penolakannya atas perang di Ukraina.
Marina Ovsyannikova namanya, ia berani membawa poster bertuliskan 'Tidak pada Perang' dan memamerkan poster itu dalam siaran berita di media pemerintah Rusia.
(isa/bac)