Pemimpin Chechen Pro-Rusia Kadirov Klaim 1.000 Volunter ke Ukraina

CNN Indonesia
Kamis, 17 Mar 2022 22:30 WIB
Pemimpin Chechen pro-Rusia Ramzan Kadyrov mengatakan 1.000 sukarelawan Chechnya sedang dalam perjalanan memperjuangkan Rusia di Ukraina.
Pemimpin Chechen pro-Rusia Ramzan Kadyrov mengatakan 1.000 sukarelawan Chechnya sedang dalam perjalanan memperjuangkan Rusia di Ukraina. Foto: (REUTERS/STRINGER)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemimpin Chechen pro-Rusia Ramzan Kadyrov mengatakan 1.000 sukarelawan Chechnya sedang dalam perjalanan untuk memperjuangkan Rusia di Ukraina. Pernyataan itu disampaikan lewat Telegram pada Kamis (17/3).

Lewat Telegram, Kadyrov mengatakan sukarelawan itu bersiap di bawah pimpinan Apty Alaudinov, salah satu kerabatnya.

"Apty Alaudinov memimpin 1.000 sukarelawan dari Chechnya melakukan perjalanan untuk mengambil bagian operasi khusus denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina," seperti dikutip AFP, Kamis (17/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa waktu lalu, Kadyrov mengklaim telah menandatangani Ukraina untuk bertemu pasukannya yang ikut menyerang Kyiv, ibu kota Ukraina.

Klaim tersebut disampaikan lewat unggahan video Telegram dan ditayangkan di sejumlah saluran televisi Chechnya pada Minggu (13/3).

Kadyrov diketahui sering menggambarkan dirinya sebagai 'kaki tangan' Putin. Ia juga telah mengunggah video pasukan Chechnya bersenjata lengkap di wilayah Kyiv sebagai bagian dari pasukan invasi Rusia.

Ia telah berulang kali dituduh oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa melakukan pelanggaran hak asasi manusia, yang kemudian ia bantah.

Bagi Rusia, keberadaan Kadyrov merupakan sesuatu yang cukup menguntungkan, mengingat pria ini berjanji setia kepada Putin dan siap mengerahkan pasukannya kala dibutuhkan. Janji setia Kadyrov kepada Putin membuat ia bebas memerintah Chechnya sesuka hatinya.

Kremlin sempat memuji Kadyrov karena berhasil membangun negara bagian Muslim dan ibu kotanya, Grozny, pun juga menjaga keamanan dengan pasukannya sendiri.

Kremlin juga mengandalkan Kadyrov untuk mengatasi pemberontak di Kaukasus Utara, yang menurut kelompok HAM dilakukan dengan kekerasan.

Sementara itu, Rusia juga masih sibuk menggempur Ukraina pada pekan ketiga sejak semuanya dimulai pada Kamis (24/2). Rusia bahkan tak segan membombardir rumah sakit bersalin, apartemen, dan area sipil lain.

Hingga Rabu (16/3), menurut PBB korban tewas akibat invasi Rusia mencapai 636 orang dan 1.125 terluka. Sementara itu, menurut pemerintah Ukraina korban meninggal sebanyak 2.000 jiwa.

(afp/chri)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER