9 WNI yang Terjebak di Chernihiv Ukraina Berhasil Dievakuasi
Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi, mengumumkan bahwa sembilan warga negara Indonesia (WNI) yang sempat terjebak di Kota Chernihiv, Ukraina, di tengah invasi Rusia sudah berhasil dievakuasi.
"Alhamdulillah, puji syukur bahwa saat ini sembilan WNI dari Kota Chernihiv sudah berada bersama kita di zona aman," kata Retno dalam konferensi pers, Jumat (18/3).
Menurut Retno, kesembilan WNI asal Binjai, Sumatera Utara, itu akan menjalani pemeriksaan kesehatan terlebih dulu sebelum kembali ke Indonesia.
Para WNI itu kemudian dijadwalkan terbang menuju Indonesia pada 20 Maret menggunakan pesawat komersil. Mereka dijadwalkan tiba di Indonesia pada sehari setelahnya.
Retno memaparkan, proses evakuasi kali ini membutuhkan sekitar 15 jam perjalanan dari Kyiv menuju Lviv. Di kota di barat Ukraina itu, terjadi antrean panjang.
"Proses evakuasi ini, sangat, sangat, sangat tidak mudah. Setiap hari selama kurang lebih 22 hari upaya untuk mengevakuasi WNI dari Chernihiv terus dilakukan," tutur Retno.
"Namun, baru hari ini mereka berhasil dievakuasi melalui jalur Kyiv, kemudian ke Lviv, dan kemudian menyebrang ke wilayah Polandia."
Kini kesembilan WNI itu sudah berada di zona aman. Mereka terdiri dari Iskandar, Muhammad Raga Prayuda, Amri Abas, Muhammad Aris Wahyudi, Zulham Ramadhan, Syafitra Sari Yoga, Agus Alfirian, dan Dedi Irawan.
Mereka berada di Ukraina sejak 2018 dan bekerja sebagai buruh pabrik plastik.
Retno juga mencatat, dengan evakuasi sembilan WNI asal Binjai ini, maka Kemenlu telah berhasil mengeluarkan sebanyak 133 WNI dari Ukraina.
Namun, masih ada 23 WNI yang memilih tinggal di Ukraina, rata-rata karena alasan keluarga. Selain itu, 9 staf esensial KBRI juga memutuskan untuk berada di Lviv sampai saat ini.
(khr/has)