Sudah lebih dari tiga pekan pasukan Rusia menyerang Ukraina. Berbagai dialog telah dilakukan untuk menemukan kesepakatan gencatan senjata.
Namun, upaya dialog masih belum membuahkan hasil. Rusia juga masih terus menggempur sejumlah wilayah di Ukraina.
Berikut rangkuman situasi terkini Rusia vs Ukraina, Minggu (20/3) pagi:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rusia mengklaim telah menembakkan lagi rudal hipersonik, Kinzhal, ke Ukraina, Minggu (20/3). Roket terbaru yang dilontarkan itu telah menghancurkan sebuah situs penyimpanan bahan bakar di wilayah selatan negara tersebut.
Dalam pernyataan terbarunya, Kemenhan Rusia seperti dikutip dari AFP, menyatakan roket yang ditembakkan itu menewaskan lebih dari 100 prajurit pasukan khusus dan 'pedagang senjata asing' di sebuah pusat latihan di kota Ovruchyang berada di wilayah Ukrainautara.
"Sistem rudal Kinzhal dengan rudal balistik hipersonik menghancurkan tempat penyimpanan bahan bakar dan pelumas angkatan bersenjata Ukraina di dekat pemukiman Kostyantynivka di wilayah Mykolaiv,"demikian pernyataan Kemenhan Rusia.
Duta Besar China untuk Amerika Serikat (AS) mengatakan pada Minggu (20/3) bahwa negaranya tidak mengirim senjata ke Rusia untuk digunakan di Ukraina. Meski begitu dia tak menampik hal seperti itu bisa dilakukan pada masa depan.
Sebelumnya, pada Jumat, Presiden AS Joe Biden mengingatkan Presiden China Xi Jinping dalam sambungan telepon bahwa akan ada 'konsekuensi' jika China menyediakan bantuan ke Rusia saat menginvasi Ukraina.
AFP memberitakan bahwa Duta Besar China Qin Gang yang ditanya soal apakah China mungkin mengirim uang atau senjata ke Rusia mengatakan, "Ada disinformasi tentang China memberi bantuan militer ke Rusia. Kami menolak itu".
Ukraina mengklaim negaranya berhasil menewaskan seorang jenderal Rusia dalam serangan di lapangan udara di wilayah Kherson, Rabu (16/3).
Kejadian ini menjadikan total lima jenderal Rusia telah tewas sejak invasi Ukraina dimulai pada Februari lalu.
Sebagaimana dilaporkan CNN, Staf Umum Militer Ukraina menyatakan, Letnan Jenderal Rusia Andrei Mordvichev, komandan Pengawal ke-8, tewas dalam serangan di bandara di Chornobayivka, Rabu (16/3).
Menurut sejumlah pejabat Ukraina, bandara tersebut dikuasai oleh pasukan Rusia dan digunakan sebagai pos komando depan Angkatan Darat Gabungan Pengawal ke-8 Rusia.
Turki mengatakan Rusia dan Ukraina membuat kemajuan dalam negosiasi untuk menghentikan invasi dan disebut hampir mencapai kesepakatan.
"Tentu saja, bukan hal mudah berdamai sementara perang sedang berlangsung, di mana warga sipil terbunuh, tetapi kami ingin mengatakan momentum masih diperoleh," kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu saat diwawancarai seperti diberitakan AFP.
"Kami melihat bahwa para pihak hampir mencapai kesepakatan," katanya lagi.
Cavusoglu pada pekan ini mengunjungi Rusia dan Ukraina saat Turki, negara yang punya ikatan kuat dengan keduanya, mencoba memosisikan diri sebagai mediator.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Minggu (20/3) negosiasi adalah satu-satunya cara 'mengakhiri perang' dengan Rusia. Dia menyampaikan pandangan terbarunya itu melalui media televisi Amerika Serikat (AS).
"Saya siap bernegosiasi dengan dia," kata Zelensky dalam acara CNN 'Fareed Zakaria GPS' yang merujuk ke Presiden Rusia Vladimir Putin.