Presiden Volodymyr Zelensky mengklaim militer Rusia terus mengalami "kerugian yang tak pernah terjadi sebelumnya" setelah tiga pekan melakukan invasi ke Ukraina.
Zelensky juga menyebut dalam pernyataan terbaru yang rilis Minggu (20/3), bahwa sebanyak "80 hingga 90 persen" unit militer Rusia "telah dihancurkan."
"Warga Ukraina telah membuktikan mereka bisa bertarung dengan lebih profesional dibandingkan militer yang telah mengobarkan perang selama beberapa dekade di sejumlah wilayah dan kondisi," kata Zelensky, Minggu (20/3), dikutip dari CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami merespons jumlah besar dari peralatan dan pasukan mereka yang dikirimkan ke Ukraina dengan kebijaksanaan dan keberanian," lanjutnya.
Zelensky yang semula berbicara bahasa Ukraina kemudian beralih ke bahasa Rusia. Ia berkata bahwa garis depan pertahanan di daerah pertempuran telah "dipenuhi mayat tentara Rusia."
"Dan mayat ini, jasad ini, tidak diambil oleh siapapun. Unit baru sedang dikirimkan untuk menggantikan mereka," katanya.
Selain itu, Zelensky menuturkan ada delapan koridor evakuasi yang dibuka pada Sabtu (19/3). Namun, penembakan yang dilakukan pasukan Rusia membuat pihak berwenang tak bisa menyelamatkan warga dari Borodyanka di wilayah Kyiv.
Tak hanya itu, pihak berwenang juga tak bisa memberikan bantuan kemanusiaan ke sejumlah kota di wilayah selatan Kherson.
"Pasukan Rusia memblokir konvoi kami. Kenapa? Tujuan mereka tetap sama. Lagi, mereka mencoba membangun gambar untuk propaganda mereka," tutur Zelensky lagi.
Sementara itu, CNN tidak bisa mengonfirmasi secara independen klaim Zelensky terhadap kerugian yang dialami Rusia ini.
Ukraina mengklaim sekitar 14 ribu personel Rusia tewas di negara itu sampai pada Sabtu (19/3). Rusia juga harus kehilangan 466 tank, 115 helikopter, 95 pesawat, dan berbagai perlengkapan perang lain.
(pwn/end)