Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Minggu (20/3) negosiasi adalah satu-satunya cara 'mengakhiri perang' dengan Rusia. Dia menyampaikan pandangan terbarunya itu melalui media televisi Amerika Serikat (AS).
"Saya siap bernegosiasi dengan dia," kata Zelensky dalam acara CNN 'Fareed Zakaria GPS' yang merujuk ke Presiden Rusia Vladimir Putin.
Rusia telah melakukan serangkaian operasi militer di Ukraina sejak diperintahkan Putin pada 24 Februari. Sejumlah dialog antara kedua negara sudah dilakukan namun sejauh ini belum ada kesepakatan sementara korban terus berjatuhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pikir tanpa negosiasi kita tidak dapat mengakhiri perang ini," ucap Zelensky melalui penerjemahnya seperti diberitakan AFP.
Pernyataan baru Zelensky tentang pembicaraan damai ini datang usai dia menuduh Rusia melakukan kejahatan perang karena mengebom sekolah yang menampung sekitar 400 orang di kota Mariupol yang sudah terkepung.
"Pasukan Rusia datang untuk memusnahkan kami, membunuh kami," kata Zelensky.
Ukraina juga sebelumnya mengungkap kerugian Rusia atas perang ini, disebut 14.400 personel telah tewas dan ratusan peralatan perang hancur.
"Jika hanya ada satu persen kesempatan bagi kami mengakhiri perang ini, saya pikir kami akan mengambil kesempatan itu ... untuk mendapatkan kemungkinan bicara dengan Putin," ucap dia.
"Jika upaya ini gagal, itu berarti ini adalah perang dunia ketiga," katanya lagi.
Zelensky sudah berulang kali memperingatkan potensi konflik Rusia-Ukraina akan berkembang menjadi perang global habis-habisan.
Krisis di Ukraina, di mana Putin berupaya menghapus keterlibatan pro-Barat di Ukraina, telah memicu krisis pengungsi terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.
(fea)