Pesawat Boeing 737-800 China Eastern Airlines ikut mengundang keprihatinan Presiden Korea Utara, Kim Jong-un.
Kim Jong-un langsung mengirim pesan kepada Presiden China, Xi Jinping, turut berduka cita atas meninggalnya 132 orang dalam kecelakaan pesawat bernomor MU5735 itu pada Senin (21/3).
Lihat Juga : |
Pesawat China Eastern Airlines jatuh secara vertikal menghantam bukit di dekat Kota Wuzhou, Provinsi Guangxi, China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kim langsung mengirim pesan belasungkawa kepada Xi atas kecelakaan pesawat yang dialami warga negaranya.
Dalam laporan media resmi Korut, KCNA, Kim mengungkapkan simpati dan duka yang paling mendalam atas kecelakaan pesawat yang dialami rakyat China.
"Ia (Kim Jong-un) secara tulus berharap rakyat CHina bisa segera menghapus efek setelah kecelakaan dan berharap pihak keluarga bisa melewati kesedihan," demikian keterangan dari KCNA.
Sebelumnya, Presiden Xi mengaku syok mendengar kecelakaan itu dan memerintahkan upaya pencarian dan penyelamatan secara maksimal terkait insiden ini, menurut laporan kantor berita Xinhua.
"Presiden Xi memerintahkan tindakan cepat diambil untuk mengidentifikasi penyebab kecelakaan dan memperkuat perbaikan fitur keselamatan sektor penerbangan sipil demi memastikan keamanan mutlak penerbangan dan keselamatan masyarakat," bunyi laporan Xinhua mengutip pernyataan Xi.
Selain Xi, Perdana Menteri China Li Keqiang, juga buka suara terkait kecelakaan pesawat tersebut. Ia mendesak agar ada upaya menenangkan dan memberi bantuan yang dibutuhkan setiap keluarga para korban pesawat jatuh.
Selain Xi, Perdana Menteri China Li Keqiang, juga buka suara terkait kecelakaan pesawat tersebut. Ia mendesak agar ada upaya menenangkan dan memberi bantuan yang dibutuhkan setiap keluarga para korban pesawat jatuh.
Li juga meminta agar tim melakukan penyelidikan serius, mengambil tindakan tegas untuk memperkuat sistem keamanan, dan merilis informasi akurat di waktu yang tepat.
Menurut Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) pesawat China Eastern kehilangan kontak di kota Wuzhou, Guanxi pada Senin (21/3). Seharusnya pesawat yang baru beroperasi selama 6 tahun itu mendarat di Guangzhou pada pukul 15.05 waktu setempat.
Sementara itu, dari data FlightRadar24, pelacakan penerbangan berakhir pada pukul 14.22 waktu setempat, dengan ketinggian 982 meter dan kecepatan 376 knot.