Uni Eropa Sebut Invasi Rusia ke Ukraina Ancam Ketahanan Pangan Dunia
Presiden Uni Eropa, Ursula von der Leyen, mengatakan invasi Rusia ke Ukraina mengancam ketahanan pangan dunia dan berdampak luas di Benua Biru itu.
"Karena kebutuhan yang telah mencapai tingkat tertinggi sepanjang perang yang diciptakan Kremlin mengancam ketahanan pangan di seluruh dunia," kata Von der Leyen dalam forum Humanitarian Eropa pada Selasa (22/3) dikutip CNN.
Untuk mengatasi kekurangan pangan dunia, Von der Leyen mengatakan Uni Eropa akan menyumbang €2,5 miliar atau sekitar Rp39 triliun untuk wilayah yang paling terdampak.
"Uni Eropa, donor kemanusiaan terbesar di dunia, semakin meningkatkan dukungannya dengan (menyumbang) €2,5 miliar hingga 2024 untuk membantu wilayah yang paling terkena dampak kerawanan pangan dan langkah-langkah khusus untuk meningkatkan produksi pangan Eropa," sambung dia.
Invasi Rusia ke Ukraina memang membuat khawatir sejumlah pihak. Dampak operasi ini bahkan disebut sangat terasa di Eropa.
Warga Eropa nyaris setiap hari disajikan berita perang yang berisi ledakan, tangisan dan proses evakuasi.
Sejak Rusia menyatakan invasi ke negara Eks Uni Soviet pada 24 Februari ledakan memang setiap hari terdengar di sejumlah kota di Ukraina.
Tak hanya itu, serangan Rusia juga membuat banyak warga sipil meninggal. Menurut catatan PBB, sebanyak 953 warga sipil tewas, termasuk 78 anak-anak, dan 1.557 orang yang dilaporkan terluka sejak invasi.
Sementara itu, menurut data layanan darurat Ukraina, korban tewas mencapai 2.000 orang.