Balas Dendam, Rusia Usir Diplomat AS di tengah Invasi ke Ukraina
Rusia mengusir diplomat Amerika Serikat di negaranya sebagai balasan usai Washington lebih dulu mengusir 12 perwakilan Moskow di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berbasis di New York.
Drama saling usir diplomat ini terjadi saat Rusia menginvasi Ukraina yang hingga kini masih belum ada tanda-tanda akan berhenti.
"Pada 23 Maret, sebuah catatan dengan daftar nama diplomat Amerika dinyatakan 'persona non grata' telah diserahkan kepada kepala misi diplomatik Amerika di Rusia yang telah dipanggil Kementerian Luar Negeri," ucap Kemlu Rusia melalui sebuah pernyataan pada Kamis (24/3).
Moskow menegaskan telah mengultimatum AS bahwa setiap tindakan "yang bermusuhan" akan dibalas dengan tegas oleh Rusia.
Dikutip AFP, juru bicara Kemlu AS mengonfirmasi pengusiran diplomatnya itu dari Rusia.
"Ini adalah langkah terbaru Rusia yang tidak membantu dan tidak produktif terhadap hubungan bilateral kedua negara. Kami menyerukan pemerintah Rusia mengakhiri pengusiran diplomat dan staf AS yang tidak dapat dibenarkan ini," papar jubir tersebut.
Amerika Serikat mengusir 12 anggota misi diplomatik Rusia di markas PBB New York pada awal Maret lalu. Saat itu, AS menuduh 12 diplomat Rusia tersebut melakukan spionase di tengah krisis invasi ke Ukraina.
"AS telah memberi tahu misi diplomatik Rusia bahwa kami sedang memulai proses pengusiran 12 operasi intelijen dari Misi Rusia yang telah menyalahgunakan hak tinggal mereka di AS dengan terlibat dalam kegiatan spionase yang merugikan keamanan nasional kami," kata juru bicara untuk perwakilan AS di PBB, Olivia Dalton, dalam sebuah pernyataan.
Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, Anatoli Antonov, mengecamnya sebagai "langkah bermusuhan" AS, menekankan bahwa tindakan itu menyebabkan "kekecewaan mendalam dan penolakan "mutlak" di Moskow.
(rds)