Jenderal Moskow Diklaim Depresi Gara-gara Rusia Invasi Ukraina

CNN Indonesia
Kamis, 24 Mar 2022 17:52 WIB
Pertemuan tatap muka antara pejabat militer Rusia dan Amerika Serikat pekan lalu menyebabkan 'ledakan emosi' dan depresi salah satu jenderal di Kremlin.
Ibu Kota Ukraina, Kyiv, hancur lebur dibombardir Rusia, jenderal di Moskow diklaim depresi. (AP/Rodrigo Abd)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pertemuan tatap muka antara pejabat militer Rusia dan Amerika Serikat pekan lalu menyebabkan 'ledakan emosi' dan depresi salah satu jenderal di Moskow.

Seperti dikutip dari CNN, kabar itu diketahui dari pernyataan resmi militer AS mengenai apa yang terjadi belakangan ini di Ukraina.

Dalam pernyataan itu, Mayor Jenderal Rusia Yevgeny Ilyin mengaku depresi mengenai invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina. Hal itu lantaran Ilyin merupakan warga Rusia kelahiran Ukraina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asal-usul keluarga Ilyn itu diketahui saat ia ditanya langsung oleh atase pertahanan AS. Kala itu, sikap Ilyn disebut berubah gelisah.

Ilyn diketahui lahir dan tinggal di Dnipropetrovsk, sebuah kota di Ukraina, sebelum keluarganya memutuskan pindah ke Donetsk.

Mengenai invasi di Ukraina, pejabat AS melaporkan bahwa Illyn memandang situasi tersebut sebagai situasi yang tragis. Ilyn juga disebut mengaku gelisah karena situasi yang menghantam kampung halamannya itu.

Lebih lanjut, berdasarkan pernyataan resmi itu, tim AS merasa bahwa Illyn tak lagi menuduh AS dan Ukraina melakukan kekejaman terhadap keluarganya. Meski begitu, tak jelas apa yang menyebabkan mereka menyimpulkan hal tersebut.

Pernyataan itu juga menyampaikan bahwa salah satu atase militer sampai terperanjat selama pertemuan. Dua orang atase AS yang turut hadir dalam pertemuan melaporkan bahwa mereka tidak pernah menyaksikan ledakan emosi seperti itu dari rekan-rekan Rusia lainnya.

Tak diketahui apa yang menyebabkan reaksi Ilyn tersebut. Namun, dua atase AS itu menilai reaksi sang jenderal sebagai tanda dari masalah moral yang dialaminya.

"Paling tidak, jelas bahwa masalah moral di antara pasukan Rusia tidak terbatas pada pasukan garis depan," demikian kesimpulan pembacaan tersebut.



(blq/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER