Rusia membombardir kota Mykolaiv, Ukraina, hingga menghancurkan sebuah gedung pemerintah regional di wilayah itu, Selasa (29/3).
Mykolaiv menjadi salah satu wilayah di Ukraina selain Kota Mariupol yang masih terus menjadi sasaran gempuran Rusia sejak invasi berlangsung.
"Gedung administrasi regional tertembak," kata Wali Kota Mykolaiv, Vitaly Kim, dalam sebuah pernyataan video yang diunggah ke Facebook, Selasa (29/3), dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sedang membersihkan puing-puing. Setengah bangunan hancur. Kantor saya tertembak," lanjutnya.
Kim juga menyampaikan kebanyakan orang yang berada di dalam gedung tak mengalami luka-luka. Namun, ada sejumlah warga sipil dan tentara yang masih hilang di kompleks tersebut usai dimbombardir Rusia.
"Delapan warga sipil masih berada di bawah puing-puing. Kami berharap bisa mengevakuasi mereka. Kami juga sedang mencari tiga tentara," kata Kim lagi.
Sejauh ini, mayat dua warga berhasil ditemukan dari bawah puing-puing bangunan pemerintah yang hancur. Masih ada enam orang lainnya yang belum ditemukan.
Sementara itu, beberapa foto yang dirilis di akun Telegram pemerintah Ukraina menunjukkan gedung administrasi di kota itu rusak parah dan puing-puing bangunan berserakan.
"Saya sedang sarapan di apartemen saya. Saya mendengar whoosh dan boom, kemudian jendela saya bergetar," kata Donald (69), yang berasal dari Kanada.
"Itu menakutkan. Kami beruntung di sini, di Mykolaiv. Kami tidak merasakan banyak ledakan seperti di pusat kota," ceritanya.
Mykolaiv sendiri merupakan salah satu kota penting untuk Odessa, pelabuhan terbesar Ukraina. Jika Mykolaiv berhasil dikuasai Rusia, ini bakal membuat Moskow mendapatkan keuntungan besar.