Pemimpin Chechen Klaim Rusia Kuasai 95 Persen Mariupol Ukraina
Pemimpin Chechen Pro-Rusia, Ramzan Kadyrov, mengatakan bahwa Rusia berhasil menguasai 90 hingga 95 persen wilayah Kota Mariupol, Ukraina.
Kadyrov sendiri merupakan sekutu Presiden Vladimir Putin yang kerap menemani Rusia melancarkan invasi. Ia juga telah mengirimkan ribuan pasukan Chechen untuk berperang di Mariupol.
Lihat Juga :KILAS INTERNASIONAL Trump Minta Bantu Putin Serang Biden sampai Wanita Umrah Tanpa Mahram |
Sebelumnya, Kadyrov dikabarkan tengah berkunjung ke Mariupol untuk meningkatkan semangat juang pasukan Chechen.
"Pemimpin Chechen, Ramzan Kadyrov sedang di Mariupol untuk meningkatkan semangat juang pasukan kami," kata Menteri Politik Chechnya, Akhmed Dudayev kepada RIA yang dikutip AFP, Selasa (29/3).
Selain menguasai Mariupol, kubu pro-Rusia juga mengklaim berhasil menguasai lebih dari 50 persen wilayah Donetsk dan Luhansk.
Kelompok separatis pro-Rusia yang berada di timur Ukraina mengklaim mereka berhasil menguasai sebanyak 90 persen wilayah Luhansk dan lebih dari 50 persen wilayah Donetsk.
"Sampai pada 31 Maret 2022 pagi, lebih dari 90 persen wilayah Republik Rakyat Luhansk telah dibebaskan," kata Kementerian Luar Negeri versi separatis Luhansk dalam unggahan Telegram, Kamis (31/3), sebagaimana dilansir AFP.
Sementara itu, pemimpin separatis Donetsk, Denis Pushilin, mengatakan pada kantor berita Tass bahwa sekitar 55 sampai 60 persen wilayah 'kekuasaannya' berada dalam kendali Rusia, Rabu (30/3).
Namun, AFP tidak bisa mengonfirmasi secara independen klaim ini.
Sebelum Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina, kelompok separatis hanya menguasai sepertiga dari wilayah Donetsk dan Luhansk.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengakui kemerdekaan kedua wilayah tersebut sebelum memerintahkan 'operasi militer khusus' ke Ukraina.
Konflik antara pemerintah Ukraina dengan separatis pro-Rusia sudah berlangsung lama, yakni sejak Moskow mencaplok Crimea pada 2014 lalu.