Pernyataan eks Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, soal invasi Rusia ke Ukraina kembali menjadi sorotan.
Keputusan Arab Saudi mengizinkan perempuan umrah tanpa mahram juga meramaikan berita internasional kemarin, Rabu (30/3).
Berikut berita kilas internasional kemarin:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, meminta Presiden Rusia, Vladimir Putin, membongkar informasi keluarga Presiden AS Joe Biden.
Informasi itu dipercaya bisa menjadi serangan untuk memojokkan keluarga Biden terkait invasi Rusia di Ukraina.
Mengutip dari CNN, Putin secara terang-terangan meminta kepada musuh utama AS itu dalam wawancara dengan JustTheNews, Selasa (29/3).
Republik Rakyat Donetsk, kelompok separatis yang menguasai Donetsk di timur Ukraina, menyatakan ingin bergabung dengan Rusia.
Pemimpin Republik Rakyat Donetsk, Denis Pushilin, menuturkan wilayahnya mempetimbangkan bergabung dengan Rusia ketika Moskow berhasil menduduki seluruh wilayahnya
"Mengenai bergabung dengan Federasi Rusia, seperti keinginan dan aspirasi, kami memang telah berkeinginan untuk bergabung dengan wilayah Rusia jika dilacak sejak 2014 lalu," kata Pushilin kepada Kantor Berita Donetsk, pada Selasa (29/3).
pernyataan Pushilin itu muncul dua hari setelah pemimpin wilayah separatis lainnya, Luhansk, berencana menggelar referendum untuk bergabung dengan Rusia.
Korea Selatan menyebut Korea Utara memalsukan uji coba rudal 'monster' yang dilakukan pekan lalu. Militer Korsel menilai tes tersebut, nyatanya, merupakan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) yang sama yang diuji pada 2017 lalu, Rabu (30/3).
Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan bahwa negaranya dan pihak Amerika Serikat menyimpulkan peluncuran rudal 'monster' pekan lalu merupakan ICBM Hwasong-15. Rudal jenis ini diuji coba oleh Pyongyang pada 2017.
"Intelijen AS dan Korsel telah menetapkan apa yang ditembakkan [Korut] pada 24 Maret lalu adalah Hwasong-15," kata seorang pejabat Kemhan Korsel kepada AFP.
Arab Saudi mengumumkan bahwa mereka mengizinkan perempuan untuk menjalani ibadahumrah tanpa wali laki-laki atau mahram dengan sejumlah syarat.
Sebagaimana dilansir Saudi Gazette, Kementerian Haji dan Umrah Saudi mengumumkan, hanya perempuan berusia 45 tahun ke atas yang boleh mengajukan visa umrah tanpa mahram.
Namun, perempuan 45 tahun ke atas tersebut tetap tak boleh sendirian ketika menjalani umrah. Mereka harus membentuk kelompok.