Jakarta, CNN Indonesia --
Rusia semakin menjadi sorotan setelah sejumlah laporan foto dan video beredar memperlihatkan kejahatan brutal yang diduga dilakukan negeri beruang merah selama agresinya berlangsung di Ukraina.
Sejumlah foto dan video terbaru yang beredar memperlihatkan kondisi mengenaskan di beberapa kota sekeliling Kyiv termasuk Bucha dan Irpin.
Dalam video dan foto itu terlihat ratusan mayat diduga warga Ukraina tewas mengenaskan dan terlantar begitu saja di jalanan. Beberapa jasad bahkan terikat dan tampak ditembak dari jarak dekat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Video dan foto itu diambil usai pasukan Rusia mundur dari kota-kota dekat Kyiv. Banyak negara terutama Barat langsung mengecam keras dugaan kejahatan Rusia di Bucha. Mereka bahkan mengancam akan menjatuhkan sanksi baru.
Ukraina juga segera melakukan penyelidikan dugaan kejahatan perang yang dilakukan Rusia di kota-kota sekeliling Kyiv tersebut.
Berikut negara-negara yang mengecam kejahatan Rusia di Bucha:
1. Prancis
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengatakan keinginannya atas pemblokiran ekspor batu bara dan minyak dari Rusia ke Uni Eropa pada pekan ini.
Keinginan ini muncul setelah Rusia disebut melakukan kejahatan perang di Kota Bucha.
"Kita tak bisa membiarkannya [kejahatan di Bucha]. Kita harus menerapkan sanksi yang mampu menghalau apa yang terjadi di sana [Bucha], apa yang terjadi di Mariupol," kata Macron, dikutip dari CNN, Senin (4/4).
2. Polandia
Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki mendesak penyelidikan internasional atas dugaan 'genosida' yang dilakukan pasukan Rusia di Ukraina, Senin (4/4).
"Kami mengajukan dibuatnya komisi internasional untuk menyelidiki kejahatan genosida ini," katanya, merujuk pada pembunuhan warga sipil di sejumlah kota Ukraina, salah satunya Bucha, sebagaimana dilansir AFP.
3. Amerika Serikat
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan gambar beberapa jenazah di kota Bucha sebagai sesuatu yang menyedihkan.
Berlanjut ke halaman berikutnya >>>
4. Inggris
Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss, mengatakan ia terkejut dengan kekejaman yang terjadi di Bucha dan sejumlah kota lain di Ukraina.
"Laporan pasukan Rusia menargetkan warga sipil yang tak bersalah mengerikan. Inggris sedang bekerja sama dengan pihak lain untuk mengumpulkan bukti dan mendukung investigasi kejahatan perang @IntlCrimCourt [akun Twitter Pengadilan Kejahatan Internasional]. Mereka yang terlibat akan diminta pertanggungjawabannya," cuit Truss pada Sabtu (2/4).
5. Spanyol
Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, menilai ia melihat tanda kejahatan genosida terjadi di Ukraina, Senin (4/4). Dugaan ini muncul setelah pasukan Rusia diklaim melakukan kekerasan terhadap warga sipil Ukraina di Kota Bucha.
"Kami akan melakukan segala hal untuk memastikan mereka yang melakukan kejahatan perang ini lepas dari hukum, dan maka dari itu muncul ke pengadilan, untuk menghadapi tuduhan kasus [kejahatan] kemanusiaan, kejahatan perang, dan kenapa tidak mengatakannya sekalian, genosida," tutur Sanchez.
6. Jerman
Menteri Pertahanan Jerman, Christine Lambrecht, mendesak Uni Eropa untuk berbicara mengenai larangan impor gas Rusia. Desakan ini muncul setelah pasukan Moskow dituduh melakukan kekerasan di dekat Kyiv, salah satunya di Kota Bucha.
"Harus direspons, kejahatan seperti itu tak boleh dibiarkan," kata Lambrecht, dikutip dari Reuters.
Sementara itu, Kanselir Jerman, Olaf Scholz, mengatakan sekutu Barat setuju untuk menjatuhkan lebih banyak sanksi ke Rusia dalam beberapa hari ke depan.
7. Jepang
Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, turut menyampaikan perasaannya atas pembunuhan warga sipil yang terjadi di beberapa daerah dekat Kyiv, termasuk Kota Bucha.
"Saya sangat terkejut dengan fakta kekerasan yang terjadi di luar Kyiv telah dilakukan terhadap warga sipil," kata Kishida, Senin(4/4).
"Pembunuhan warga sipil melanggar hukum kemanusiaan internasional. Itu sangat tidak bisa diterima dan Jepang mengecamnya dalam pernyataan yang paling keras," lanjutnya.
Ia juga mendesak Rusia untuk bertanggung jawab atas aksi tersebut.
[Gambas:Photo CNN]