Rusia mengaku keberatan jika Amerika Serikat menempatkan senjata nuklirnya di negara tetangganya, Polandia. Warsawa bahkan menyambut baik rencana Washington meningkatkan jumlah pasukan di Eropa hingga 50 persen.
Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, menganggap rencana penempatan nuklir AS di Polandia dapat menjadi "ancaman besar" bagi negaranya. Ia menuturkan sikap Polandia yang anti-Rusia hanya akan memicu ketegangan di kawasan itu.
"Secara umum, sikap kepemimpinan Polandia baru-baru ini menimbulkan kekhawatiran yang mendalam: polanya sangat mirip perang, anti-Rusia, dan tindakan yang diajukan [untuk menjadi tuan rumah senjata nuklir], tentu saja, hanya akan memperburuk ketegangan di kawasan itu," kata Peskov, Kamis (7/4).
Rusia, lanjut dia, memastikan senjata nuklir mereka cukup menangkal senjata nuklir AS yang ditelah ditempatkan di negara Eropa Timur itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komentar Peskov muncul tak lama usai Polandia menyatakan akan mempertimbangkan usulan menjadi tuan rumah senjata nuklir.
"Jika AS meminta kami menjadi tempat mereka menempatkan senjata nuklir di Polandia, kami akan membuka opsi ini. Langkah seperti itu akan meningkatkan pencegahan serangan Moskow," kata Jaroslaw Kaczynski, pemimpin partai berkuasa di Polandia kepada media Jerman, Welt, seperti dikutip kantor berita Sputnik.
Wakil Perdana Menteri Polandia, Kaczynski, juga menyebut Polandia akan senang jika AS menambah pasukan di Eropa dari 100 ribu tentara menjadi 150 ribu, mengingat ancaman keamanan dari Rusia yang hingga kini masih menginvasi Ukraina.
"Dari jumlah tersebut, 75 ribu tentara harus ditempatkan di sisi timur, di perbatasan Rusia, 50 ribu tentara di negara-negara Baltik dan Polandia," kata dia.
Polandia menjadi salah satu negara anti-Rusia yang vokal di Eropa. Mereka menyerukan sanksi terberat terhadap Rusia atas operasi militernya ke Ukraina. Warsawa juga telah mengusir lebih dari 45 diplomat Rusia.