Usai Jumpa Zelensky, Kanselir Austria Temui Putin di Moskow Hari Ini

CNN Indonesia
Senin, 11 Apr 2022 06:00 WIB
Kanselir Austria, Karl Nehammer, akan bertemu Presiden Rusia, Vladimir Putin, Senin (11/4), beberapa hari usai melawat Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
Kanselir Austria, Karl Nehammer, akan bertemu Presiden Rusia, Vladimir Putin, Senin (11/4), beberapa hari usai melawat Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. (AFP/Stefanie Loos)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kanselir Austria, Karl Nehammer, akan bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada hari ini, Senin (11/4), beberapa hari setelah melawat Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

"Saya akan bertemu dengan Vladimir Putin di Moskow besok," ujar Nehammer melalui Twitter, seperti dilansir CNN.

Ia kemudian menulis, "Kami [Austria] secara militer netral, tapi memiliki sikap jelas terkait perang dan agresi Rusia di Ukraina."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nehammer juga mendesak pembukaan jalur kemanusiaan untuk memastikan warga sipil dapat dievakuasi dari zona perang.

Ia juga mendesak gencatan senjata segera, juga "penyelidikan penuh atas dugaan kejahatan perang" atas Rusia.

Selain itu, Nehammer menegaskan bahwa ia sudah menginformasikan lawatannya ini kepada Zelensky; Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan; dan para pemimpin Uni Eropa.

Nehammer bakal bertandang ke Moskow beberapa hari setelah ia bertemu dengan Zelensky di Ukraina. Dalam kunjungan itu, Nehammer juga sempat mendatangi Kota Bucha.

Di kota itu, ratusan jasad warga sipil ditemukan bergelimpangan pada pekan lalu. Warga itu diduga merupakan korban pembunuhan pasukan Rusia.

Zelensky murka ketika pertama kali menerima laporan mengenai ratusan jasad tersebut. Ia mengatakan, pasukan Rusia membunuh warga Ukraina hanya untuk kesenangan.

Kondisi ini juga menyulut amarah sejumlah pemimpin dunia. Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, lantas menyerukan agar Presiden Vladimir Putin diseret ke pengadilan internasional atas dugaan kejahatan perang.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pun menggelar sejumlah rapat untuk membahas kondisi di Bucha dan kota lain di sekitar Kyiv itu.

Di sisi lain, Rusia membantah laporan ini. Mereka menuding AS dan negara Barat lainnya sengaja menebar isu ini untuk menggiring opini publik.

(has/has)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER