Kenapa Zelensky 'Gedor-gedor' Korsel Minta Bantuan Senjata?

pwn | CNN Indonesia
Selasa, 12 Apr 2022 15:05 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pernah meminta Korsel agar membantu beri senjata ke Ukraina. (via REUTERS/UKRAINIAN PRESIDENTIAL PRESS SER)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, 'menggedor-gedor' Korea Selatan meminta bantuan militer dari negara tersebut, Senin (11/4).

"Republik Korea (Korsel) memiliki tank, kapal, dan berbagai peralatan yang dapat menangkal rudal Rusia, dan kami akan sangat berterima kasih bila Republik Korea membantu kami melawan Rusia," kata Zelensky, dikutip dari Associated Press.

Menurut Zelensky, bantuan senjata dari Korsel dapat meningkatkan peluang Ukraina menjaga kedaulatan dan hidup masyarakat mereka.

Meski demikian, kemampuan senjata yang dimiliki Korsel mungkin menjadi salah satu alasan Zelensky menginginkan bantuan militer tersebut.

Senjata yang Diinginkan Ukraina dari Korsel

Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korsel membeberkan kepada media Chosun bahwa Ukraina menginginkan rudal udara Shingung, yang juga dikenal sebagai Chiron.

Rudal ini secara efektif mampu menghancurkan target terbang jarak rendah, seperti helikopter dan pesawat tempur.

Namun, pengamat militer, Kim Jong-dae, menilai Ukraina menginginkan rudal Cheongung. Rudal ini tak hanya dibuat untuk menangkal pesawat musuh, tetapi target rudal balistik.

Penolakan Korsel atas Permintaan Senjata dari Ukraina

Sementara itu, Korsel sempat menolak permintaan senjata dari Ukraina.

Sebagaimana diberitakan South China Morning Post, seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korsel lain menilai penolakan tersebut dilakukan demi menjaga prinsip negaranya untuk tak memberikan senjata mematikan.

Sumber tersebut juga menyampaikan, permintaan itu dibuat saat Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksiy Reznikov, menelepon Menteri Pertahanan Korsel, Suh Wook, Jumat (8/4).

"Menteri Pertahanan Ukraina meminta senjata pertahanan udara dan Menteri Suh menolak secara sopan dan menyatakan prinsip pemerintah Korsel bahwa bantuan mereka terbatas pada sokongan yang tidak mematikan," kata sumber itu.

Korsel sendiri telah memberikan bantuan sekitar satu miliar won (Rp14,3 triliun) ke Ukraina. Bantuan ini berbentuk suplai militer tak mematikan, termasuk helm anti-peluru, selimut, dan obat-obatan medis.



(bac)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK