Jakarta, CNN Indonesia --
Tercatat nyaris dua bulan Rusia menginvasi Ukraina. Ledakan dan pertempuran pun masih terus terjadi terutama di Mariupol, wilayah tenggara negara itu.
Tindakan Rusia menuai kecaman, sanksi dan boikot dari sejumlah negara termasuk Barat.
Amerika Serikat dan sekutu ramai-ramai mengecam Rusia dan meminta agar menghentikan perang di Ukraina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Indonesia dinilai sejumlah pihak tak memiliki sikap jelas. Presiden Joko Widodo hanya menyebut, "hentikan perang," tanpa menyebut siapa pelaku dan korban agresi.
Di tengah pro-kontra itu, sebagai pemangku Presidensi G20, RI juga menghadapi situasi sulit. Pemerintah belum memastikan untuk mengundang Rusia atau tidak. Barat pun mewanti-wanti akan memboikot forum tersebut jika Rusia diundang.
CNNIndonesia.com berkesempatan menyambangi Kedutaan Besar Ukraina di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, mengobrol langsung dengan Dubes Ukraina untuk RI, Vasyl Hamianin, dalam edisi 'Ngabuburit Bareng Dubes', Selasa (12/4).
Berikut sejumlah petikan wawancara tim CNNIndonesia.com dengan Hamianin:
Bagaimana kondisi Ukraina hari ini?
Di Ukraina hari ini kami betul betul merasakan bencana perang, bencana agresi dari Rusia.
Di Hostomel, di Irpin, Borodyanka dan wilayah lain sangat terasa dampaknya. Sekarang, banyak orang sadar soal kekejaman di Bucha yang sudah diberitakan media dan lebih banyak kejahatan yang dilakukan pasukan Rusia.
Beberapa waktu lalu Rusia mengklaim menarik pasukan dari Kyiv dan Chernihiv. Apa itu benar-benar terjadi?
Saya akan bilang mereka bohong seperti biasanya. Jadi selama 20 tahun saya tak menerima informasi dari Rusia yang benar. Itu cuma kebohongan.
Terutama sekarang selama 40 hari [sejak pertama invasi] lebih. Hari ini mereka tak menarik pasukan, mereka hanya memulai [serangan] dan pasukan Ukraina berhasil mengalahkan [Rusia].
Jadi itulah mengapa mereka [pasukan Rusia] tak melakukan apapun dan untuk mencegah [serangan] mereka kembali berkelompok dan Anda tahu sekarang mereka menargetkan wilayah timur.
Bagaimana kesiapan pasukan Ukraina mengingat Rusia diklaim hanya mengatur ulang dan merapatkan kembali pasukannya?
Saya kira rincian soal pasukan Ukraina, apa yang mereka rencanakan adalah informasi rahasia. Dan saya tidak tahu apa yang akan mereka lakukan.
Tapi yang saya yakini adalah peralatan militer kami sangat lebih baik dibanding 40 hari lalu.
Kami punya lebih banyak peralatan, lebih banyak senjata dan senjata pertahanan udara di semua distrik. Itu yang saya tahu.
Soal pasukan bantuan seperti Chechen, ada pasukan di pihak Rusia, tapi ada pula kelompok di Ukraina. Apa pendapat Anda terkait kenyataan itu?
[Kelompok yang membantu Ukraina] bukan karena Kadyrov tapi Chechen yang mengasingkan diri hidup di Eropa sekarang mereka turut berjuang.
[Muslim Chechen] adalah orang-orang baik dan mereka adalah patriot, mereka muslim sejati. Karena, sekarang, bahkan dengan bencana seperti itu di Ukraina, mereka masih menjalankan Ramadan dan semua aturannya.
Beberapa pihak menuding pasukan Azov, yang membela Ukraina, berbuat jahat. Mereka disebut menangkap dan membunuh tentara Rusia dengan keji, apa itu benar?
Anda tahu situasi di Mariupol, kan? Mereka hanya batalion militer yang beroperasi di sana, Azov.
Mereka [Batalion Azov] pahlawan, mereka melindungi penduduk, mereka berdiri bersama Ukraina di Mariupol dengan segala kekurangannya.
Mereka membunuh tentara Rusia saat mereka diserang. Tentu, karena ini [tentara Rusia] adalah penjajah. Mereka adalah orang-orang yang datang untuk bertarung dan bahkan tidak cukup membunuh saudara perempuan Anda dan anak-anak.
Upaya mengakhiri perang sudah ditempuh Ukraina-Rusia dengan negosiasi. Terakhir berlangsung pada akhir Maret lalu di Turki. Hasil pertemuan itu salah satunya dialog antar kepala negara, apakah Anda menilai pembicaraan itu akan terjadi?
Saya tak tahu itu akan terjadi atau tidak. Saya pikir untuk banyak alasan, saya selalu menegaskan tujuan Putin bukan negosiasi.
Tujuan Putin bukan perdamaian, tujuan Putin bahkan bukan untuk mengakui Crimea, Donetsk, Luhansk dan wilayah Donbas [bagian dari Ukraina].
Pasukan Rusia tak datang untuk membebaskan, melindungi, bahkan tidak datang untuk menduduki [Donbas]. Tujuannya adalah untuk menghapus Ukraina dari peta dunia. Untuk menghilangkan Ukraina sebagai Bangsa. Ini adalah tujuan sebenarnya dari Rusia.
Saya tidak tahu apa yang benar-benar mereka inginkan. Setelah muncul dugaan pembantaian di Bucha, bagaimana Anda menilai negosiasi antara Rusia dan Ukraina? Apakah akan terjadi pertemuan antar kedua negara?
Negosiasi yang alot dan bombardir terus terjadi, menurut Anda kapan Rusia akan mengakhiri perang?
Kami berharap perang akan dihentikan detik ini. Karena sekarang, Anda tahu, bahwa mereka meluncurkan lebih dari 1.500 rudal di Ukraina.
Jadi, tentu saja, kami ingin menghentikan perang tetapi karena kami tidak memulainya. Satu-satunya yang bisa menghentikan dengan kata-kata, dengan sangat sederhana memerintahkan mereka untuk berhenti dan mundur dari wilayah sana adalah [Presiden Rusia Vladimir] Putin.
Apakah perang ini akan berlangsung selama bertahun-tahun?
Tidak, tidak. Anda perlu mengamati saat Anda berbicara soal berakhirnya perang, apa yang akan terjadi? Anda harus melihat tiga hal. Pertama; militer: pasukan. Kedua; perjuangan rakyat, persenjataan, dan perlengkapan militer, dan ketiga; moral dan motivasi.
Dubes Hamianin bicara soal keinginan sebenarnya Ukraina terkait NATO, jangan lewatkan halaman berikutnya...
[Gambas:Video CNN]
Ukraina membatalkan untuk bergabung dengan NATO, jika perang berakhir apakah niat itu akan kembali muncul?
Bagaimana bisa menjadi anggota NATO? Bahkan kami tidak memiliki prospek keanggotaan, tidak memiliki rencana aksi, tidak memiliki janji, tidak satu pun janji untuk menjadi anggota [NATO].
Jadi itu tentang netralitas. Jadi presiden saya mengatakan Ukraina dapat mempertimbangkan netralitas itu tidak seperti keputusan akhir. Tapi kami khawatir soal keamanan kami dan Rusia membuktikan bahwa kami tidak aman.
Jika kami tidak di NATO, kami membutuhkan penjamin keamanan. Negara yang bisa kita percayai dan yang mampu melindungi negara lain.
Maksud saya, jika NATO tidak ingin kami menjadi anggota tidak apa-apa. Tetapi kami membutuhkan penjamin untuk keamanan.
Banyak negara yang mengecam agresi Rusia di Ukraina. Sementara itu, Indonesia mengecam perang dan minta segera dihentikan. Apakah menurut Anda tindakan Indonesia cukup?
Saya tidak akan mengatakan secara khusus tentang Indonesia atau negara lain. Saya pikir dalam situasi seperti ini, dalam perang terburuk sejak perang dunia kedua, sangat penting untuk tak hanya mengutuk perang tapi juga sangat penting mengutuk agresi dan menyebutkan namanya.
Ini cukup jelas bagi saya karena kecuali jika Anda menyebutkan penjajah [Rusia]. Penjajah akan mengubahnya untuk kebaikannya sendiri. Seperti yang selalu dilakukan Duta Besar Rusia ketika dia mengutip unggahan Presiden Joko Widodo di Twitter dan dia mengatakan bahwa kita menentang Perang seperti ini.
Dia bilang ya, kami setuju dengan Presiden Indonesia. Namun, pesan ini harus ditujukan kepada Ukraina dan Barat secara khusus itulah yang mereka lakukan.
Saya pikir dengan melihat apa yang mereka lakukan itulah mengapa penjajah harus disebutkan dengan jelas, dan bukan hanya penjajah dan agresi.
Indonesia memang mengecam perang, tapi mereka tak menyebut pencetus dan korban dari perang, dalam hal ini Rusia dan Ukraina. Bagaimana pendapat Anda?
Jika Anda tidak menyebut penyerang, Anda tidak menyebut penjahat perang sebagai penjahat perang. Penjahat perang ini akan terus melakukan sesuatu karena pesan ini tidak ditujukan kepadanya. Itu bisa ditujukan kepada siapa pun di dunia.
Reaksi diplomat Rusia, militer Rusia dan Putin, "Ya, kami juga mendukung perdamaian. Kami ingin mengakhiri perang ini, bukan kami yang memulai perang ini."Ketika orang menuduh Rusia secara langsung atau hanya mengatakan: "Kami menentang perang. Kita harus menghentikan perang ini."
Apa yang sebenarnya Anda harapkan dari Pemerintah Indonesia untuk Ukraina?
Sebenarnya, apa saja. Dukungan apa pun, bantuan apa pun yang berasal dari niat baik. Ini adalah pertanyaan yang tidak bisa saya pengaruhi dan saya tidak akan memberikan nasehat apapun kepada Pemerintah Indonesia karena saya menghormatinya.
Saya hanya bisa mengatakan harapan saya, Indonesia berdiri teguh mengakhiri perang. Saya tidak peduli negara mana Anda, besar atau kecil.
Jadi menghentikan perang ini berarti menghentikan Rusia. Berarti mengutuk dan membatasi kemampuan Rusia untuk melanjutkan perang.
Pilihan sulit Indonesia memangku Presidensi G20 menyoal Rusia hingga suasana Ramadan di Ukraina, masih lanjut di halaman ketiga...
[Gambas:Photo CNN]
Anda menyebut soal dukungan. Bentuk dukungan seperti apa yang Anda inginkan dari Indonesia?
Saya akan mengatakannya dengan cara yang berbeda jika saya diizinkan. Ukraina sekarang menerima banyak jenis dukungan dan bantuan.
Pertama, saya sebutkan itu dukungan moral. Kedua adalah dukungan militer dari siapa saja yang bisa memberikan ini.
Ketiga adalah bantuan kemanusiaan dari siapa saja yang bisa memberikan ini. Apa saja karena kita butuh banyak sekarang.
Anda paham negara ini hancur, kan? Setengah dari negara ini terbakar, kami mengerti bahwa kami membutuhkan obat-obatan, makanan, pakaian, dan apa saja.
Seperti generator diesel untuk menyediakan listrik ke wilayah yang hancur. Dukungan keuangan bisa, jika tidak ada hal lain yang mungkin.
[Gambas:Infografis CNN]
Berikutnya adalah sanksi terhadap Rusia. Kemudian seperti sanksi plus apa pun yang bisa membatasi kemampuan Rusia untuk mendapatkan uang. Apapun.
Kemudian menutup alat propaganda Rusia. Media mereka menyebarkan disinformasi. Disinformasi adalah kejahatan perang dalam kasus ini. Orang orang-orang ini masih berbohong setiap hari, dengan propaganda ini.
Boikot barang-barang Rusia. Termasuk minyak dan gas. Penutupan wilayah udara untuk maskapai penerbangan Rusia, menutup pelabuhan laut untuk kapal Rusia, dan mengecualikan Rusia dari badan-badan internasional.
Indonesia menjadi presidensi G20 saat ini. Sebelumnya Kedutaan Rusia mengatakan Presiden Vladimir Putin berencana hadir di pertemuan puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) forum tersebut. Apa pendapat Anda?
Saya tidak akan membayangkan seorang penjahat perang berpartisipasi dalam acara-acara yang berwibawa dan dihormati sebagai KTT G20. Karena itu akan menjadi penghinaan dan rasa tidak hormat kepada setiap peserta KTT ini.
Saya memahami kesulitan yang dialami pemerintah Indonesia karena menjadi presiden harus memimpin G20 dan itu adalah situasi yang sulit.
RI sepertinya akan mengundang seluruh anggota G20, termasuk Rusia, Barat kemudian merespons dengan mengancam akan memboikot. Menurut Anda apakah Indonesia juga perlu menolak kehadiran Putin di G20?
Saya ulangi, pemerintah Indonesia berada dalam posisi yang sulit karena pemimpin, negara tuan rumah, dan seperti membimbing G20, sebagai penyelenggara. Situasinya benar-benar rumit untuk Indonesia.
Tapi saya tidak ragu setelah apa yang terjadi dalam dua pekan terakhir setelah senjata kimia dan kekejaman di kota-kota Ukraina. Saya benar-benar yakin bahwa banyak negara akan memboikot KTT jika Rusia akan mengambil bagian di dalamnya karena alasan yang saya jelaskan sebelumnya.
Amerika Serikat pernah mengatakan bahwa jika Rusia diundang, Indonesia harus mengundang Ukraina juga. Akankah delegasi ukraina datang ke pertemuan puncak ini?
Ya, itu pertanyaan yang sulit karena saya tidak tahu apa yang akan terjadi dalam enam bulan. Tapi di negara bagian sekarang saya akan mengatakan bahwa jika Ukraina diundang, Ukraina akan berpartisipasi sebagai tamu.
Berhubung sekarang bulan Ramadan. Apakah Anda bisa menceritakan bagaimana suasana dan tradisi muslim di Ukraina melalui Ramadan?
Saya tak tahu atau bisa menceritakan soal tradisi ini. Saya hanya tahu dari unggahan di Facebook dari teman yang ulama atau mufti Ukraina termasuk di Crimea.
Sekarang umat Islam kami menghabiskan Ramadan dengan berperang. Itu sangat buruk.
Kami memahami bahwa ini adalah bulan yang sangat damai, tetapi mereka bertempur setiap hari.
Di halaman Facebook, teman-teman saya dan Anda lihat setiap hari, laporan mereka hari pertama, kedua, ketiga mereka berbuka puasa di masjid. Orang-orang berdoa dan mayoritas dari mereka mengenakan seragam militer.
Mereka tetap senyum walaupun itu adalah masa-masa sulit bagi umat muslim.