NGABUBURIT BARENG DUBES

Dubes Hamianin Bahas Motif Putin, NATO, hingga Ramadan di Ukraina

CNN Indonesia
Sabtu, 16 Apr 2022 15:30 WIB
CNNIndonesia.com berkesempatan Ngabuburit bareng Dubes Ukraina Vasyl Hamianin, Selasa (12/4), bahas perang hingga suasana Ramadan di Ukrania saat agresi Rusia.
CNNIndonesia.com ngabuburit bareng Dubes Ukraina, Vasyl Hamianin, Selasa (12/4). (CNN Indonesia/ Hamka Winovan
Jakarta, CNN Indonesia --

Tercatat nyaris dua bulan Rusia menginvasi Ukraina. Ledakan dan pertempuran pun masih terus terjadi terutama di Mariupol, wilayah tenggara negara itu.

Tindakan Rusia menuai kecaman, sanksi dan boikot dari sejumlah negara termasuk Barat.

Amerika Serikat dan sekutu ramai-ramai mengecam Rusia dan meminta agar menghentikan perang di Ukraina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Indonesia dinilai sejumlah pihak tak memiliki sikap jelas. Presiden Joko Widodo hanya menyebut, "hentikan perang," tanpa menyebut siapa pelaku dan korban agresi.

Di tengah pro-kontra itu, sebagai pemangku Presidensi G20, RI juga menghadapi situasi sulit. Pemerintah belum memastikan untuk mengundang Rusia atau tidak. Barat pun mewanti-wanti akan memboikot forum tersebut jika Rusia diundang.

CNNIndonesia.com berkesempatan menyambangi Kedutaan Besar Ukraina di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, mengobrol langsung dengan Dubes Ukraina untuk RI, Vasyl Hamianin, dalam edisi 'Ngabuburit Bareng Dubes', Selasa (12/4).

Berikut sejumlah petikan wawancara tim CNNIndonesia.com dengan Hamianin:

Bagaimana kondisi Ukraina hari ini?

Di Ukraina hari ini kami betul betul merasakan bencana perang, bencana agresi dari Rusia.

Di Hostomel, di Irpin, Borodyanka dan wilayah lain sangat terasa dampaknya. Sekarang, banyak orang sadar soal kekejaman di Bucha yang sudah diberitakan media dan lebih banyak kejahatan yang dilakukan pasukan Rusia.

Beberapa waktu lalu Rusia mengklaim menarik pasukan dari Kyiv dan Chernihiv. Apa itu benar-benar terjadi?

Saya akan bilang mereka bohong seperti biasanya. Jadi selama 20 tahun saya tak menerima informasi dari Rusia yang benar. Itu cuma kebohongan.

Terutama sekarang selama 40 hari [sejak pertama invasi] lebih. Hari ini mereka tak menarik pasukan, mereka hanya memulai [serangan] dan pasukan Ukraina berhasil mengalahkan [Rusia].

Jadi itulah mengapa mereka [pasukan Rusia] tak melakukan apapun dan untuk mencegah [serangan] mereka kembali berkelompok dan Anda tahu sekarang mereka menargetkan wilayah timur.

Bagaimana kesiapan pasukan Ukraina mengingat Rusia diklaim hanya mengatur ulang dan merapatkan kembali pasukannya?

Saya kira rincian soal pasukan Ukraina, apa yang mereka rencanakan adalah informasi rahasia. Dan saya tidak tahu apa yang akan mereka lakukan.

Tapi yang saya yakini adalah peralatan militer kami sangat lebih baik dibanding 40 hari lalu.

Kami punya lebih banyak peralatan, lebih banyak senjata dan senjata pertahanan udara di semua distrik. Itu yang saya tahu.

Soal pasukan bantuan seperti Chechen, ada pasukan di pihak Rusia, tapi ada pula kelompok di Ukraina. Apa pendapat Anda terkait kenyataan itu?

[Kelompok yang membantu Ukraina] bukan karena Kadyrov tapi Chechen yang mengasingkan diri hidup di Eropa sekarang mereka turut berjuang.

[Muslim Chechen] adalah orang-orang baik dan mereka adalah patriot, mereka muslim sejati. Karena, sekarang, bahkan dengan bencana seperti itu di Ukraina, mereka masih menjalankan Ramadan dan semua aturannya.

Beberapa pihak menuding pasukan Azov, yang membela Ukraina, berbuat jahat. Mereka disebut menangkap dan membunuh tentara Rusia dengan keji, apa itu benar?

Anda tahu situasi di Mariupol, kan? Mereka hanya batalion militer yang beroperasi di sana, Azov.

Mereka [Batalion Azov] pahlawan, mereka melindungi penduduk, mereka berdiri bersama Ukraina di Mariupol dengan segala kekurangannya.

Mereka membunuh tentara Rusia saat mereka diserang. Tentu, karena ini [tentara Rusia] adalah penjajah. Mereka adalah orang-orang yang datang untuk bertarung dan bahkan tidak cukup membunuh saudara perempuan Anda dan anak-anak.

Upaya mengakhiri perang sudah ditempuh Ukraina-Rusia dengan negosiasi. Terakhir berlangsung pada akhir Maret lalu di Turki. Hasil pertemuan itu salah satunya dialog antar kepala negara, apakah Anda menilai pembicaraan itu akan terjadi?

Saya tak tahu itu akan terjadi atau tidak. Saya pikir untuk banyak alasan, saya selalu menegaskan tujuan Putin bukan negosiasi.

Tujuan Putin bukan perdamaian, tujuan Putin bahkan bukan untuk mengakui Crimea, Donetsk, Luhansk dan wilayah Donbas [bagian dari Ukraina].

Pasukan Rusia tak datang untuk membebaskan, melindungi, bahkan tidak datang untuk menduduki [Donbas]. Tujuannya adalah untuk menghapus Ukraina dari peta dunia. Untuk menghilangkan Ukraina sebagai Bangsa. Ini adalah tujuan sebenarnya dari Rusia.

Saya tidak tahu apa yang benar-benar mereka inginkan. Setelah muncul dugaan pembantaian di Bucha, bagaimana Anda menilai negosiasi antara Rusia dan Ukraina? Apakah akan terjadi pertemuan antar kedua negara?

Negosiasi yang alot dan bombardir terus terjadi, menurut Anda kapan Rusia akan mengakhiri perang?

Kami berharap perang akan dihentikan detik ini. Karena sekarang, Anda tahu, bahwa mereka meluncurkan lebih dari 1.500 rudal di Ukraina.

Jadi, tentu saja, kami ingin menghentikan perang tetapi karena kami tidak memulainya. Satu-satunya yang bisa menghentikan dengan kata-kata, dengan sangat sederhana memerintahkan mereka untuk berhenti dan mundur dari wilayah sana adalah [Presiden Rusia Vladimir] Putin.

Apakah perang ini akan berlangsung selama bertahun-tahun?

Tidak, tidak. Anda perlu mengamati saat Anda berbicara soal berakhirnya perang, apa yang akan terjadi? Anda harus melihat tiga hal. Pertama; militer: pasukan. Kedua; perjuangan rakyat, persenjataan, dan perlengkapan militer, dan ketiga; moral dan motivasi.

Dubes Hamianin bicara soal keinginan sebenarnya Ukraina terkait NATO, jangan lewatkan halaman berikutnya...

[Gambas:Video CNN]



Tentang Keinginan Sebenarnya Ukraina Terkait NATO

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER