Setidaknya 6 orang tewas akibat serangan rudal Rusia di Lviv, kota Ukraina yang berbatasan langsung dengan negara anggota NATO, Polandia.
"Saat ini, kami bisa mengonfirmasi bahwa enam orang tewas dan delapan lainnya terluka. Satu anak termasuk salah satu korbannya," ujar Gubernur Kawasan Lviv, Maksym Kozytskyy, seperti dilansir AFP, Senin (18/4).
Kozytskyy mengonfirmasi jumlah korban ini tak lama setelah penasihat kepresidenan Ukraina, Mykhaylo Podolyak, melaporkan bahwa Rusia melancarkan lima lima serangan rudal kuat ke Lviv pada Senin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lima serangan rudal dalam satu kesempatan ke arah infrastruktur sipil di kota tua Eropa, Lviv," tulis Podolyak di Twitter.
"Rusia terus menyerang kota-kota Ukraina secara barbar melalui udara, mendeklarasikan ke seluruh dunia bahwa mereka berhak membunuh warga Ukraina."
Seorang penduduk Lviv mengatakan kepada AFP bahwa ia melihat kepulan asap abu-abu di langit di atas rumah-rumah warga.
Wali Kota Lviv, Andriy Sadovy, menyatakan bahwa petugas gawat darurat langsung dikerahkan ke lokasi serangan.
Akibat serangan Rusia ini, sejumlah fasilitas publik rusak. Kepala jalur kereta api nasional Ukraina, Alexander Kamyashin, melaporkan bahwa beberapa infrastruktur di Lviv hancur dan menyebabkan operasional tertunda.
Ini bukan kali pertama Lviv menjadi sasaran serangan Rusia. Pada akhir Maret lalu, serangkaian gempuran Rusia menargetkan depot bahan bakar dan melukai lima orang.
Pada 18 Maret, Rusia membombardir pabrik reparasi pesawat di dekat bandara Lviv. Di tanggal 13 Maret, Rusia menggempur pangkalan militer sekitar 40 kilometer di barat laut Lviv, menewaskan 35 orang.
Saat awal invasi, Lviv sendiri dianggap paling aman karena berada di kawasan barat Ukraina, sementara Rusia mulai menyerang dari arah timur.
Banyak warga berbondong-bondong ke Lviv untuk menghindari pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina. Sebagian dari mereka juga menyeberang ke Polandia yang berbatasan langsung dengan Lviv.
Karena Lviv dianggap aman, sejumlah negara juga memutuskan untuk memindahkan operasional kedutaan besar mereka ke kota tersebut.
Namun kini, Rusia juga mulai membombardir Lviv. Situasi pun kian genting, terutama jika mengingat Lviv berbatasan dengan Polandia, negara yang merupakan anggota NATO.
Selama ini, NATO menghindari konfrontasi langsung dengan Rusia karena khawatir konflik akan melebar. Sejumlah pengamat menganggap perang dunia ketiga tak bisa terhindari jika NATO kontak senjata langsung dengan Rusia.
(has)