Uni Emirat Arab (UEA) memanggil duta besar Israel untuk memprotes dan mengecam serangan polisi Israel kepada warga sipil di Masjid Al-Aqsa, Selasa (19/4).
Sebagaimana diberitakan media pemerintah UEA (WAM), Menteri UEA untuk Kerja Sama Internasional, Reem bint Ibrahim Al-Hashemy, memanggil Duta Besar Israel untuk negara itu, Amir Hayek. Al-Hashemy menekankan protes keras UEA terkait serangan terhadap warga sipil di tempat suci itu.
Menurut laporan WAM, Al-Hashemy menekankan pentingnya menghentikan serangan kepada warga sipil, memberikan perlindungan penuh kepada jemaah, menghormati hak warga Palestina untuk menjalankan ritual keagamaan mereka, dan menghentikan segala praktik yang melanggar kesucian Al-Aqsa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana diberitakan Al-Arabiya, setidaknya 152 warga Palestina terluka akibat bentrok dengan kepolisian Israel di Masjid Al-Aqsa, Jumat (15/4).
Mayoritas warga Palestina terluka karena peluru karet, granat kejut, dan pemukulan dengan tongkat polisi. Kepolisian Israel mengklaim menangkap ratusan warga Palestina akibat bentrok ini, dikutip dari Reuters.
Bentrok ini muncul saat bulan suci umat Muslim, Ramadan, berlangsung bersamaan dengan perayaan Paskah umat Yahudi.
Masjid Al-Aqsa sendiri merupakan tempat suci ketiga bagi umat Islam, pun tempat paling suci bagi umat Yahudi. Masjid tersebut merupakan salah satu titik panas antara Israel-Palestina.
UEA sendiri merupakan salah satu negara yang telah menormalisasi hubungan mereka dengan Israel.
Sebagaimana diberitakan Arab News, UEA, Bahrain, Sudan, dan Maroko menandatangani perjanjian damai dengan Israel yang ditengahi Amerika Serikat. Perjanjian tersebut dikenal dengan nama Kesepakatan Abraham.