Ukraina mengklaim menemukan sembilan mayat diduga korban tentara Rusia di Kota Borodyanka pada Kamis (21/4). Mereka melihat tanda-tanda penyiksaan pada jasad tersebut.
"Orang-orang ini dibunuh penjajah dan beberapa menunjukkan tanda-tanda penyiksaan. Saya ingin menekankan bahwa mereka adalah warga sipil," kata kepala kepolisian Kyiv, Andiy Niebytov.
Ia kemudian berujar, "Militer Rusia secara sadar menembak warga sipil yang tidak melakukan perlawanan."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AFP melaporkan, Niebytov juga mengatakan bahwa polisi telah melakukan dua prosesi pemakaman di sekitar Borodyanka.
Dalam satu pemakanan itu, mereka menguburkan tiga orang, termasuk anak perempuan berusia 15 tahun, sementara yang kedua tercatat enam mayat.
Temuan mayat dalam jumlah banyak semacam ini bukan kali pertama di Ukraina. Pada awal April lalu, Ukraina melaporkan temuan 300 orang tewas, diduga akibat serangan Rusia di Bucha.
Wali Kota Bucha, Anatoliy Fedoruk, mengatakan tentara Rusia membunuh para warga, sementara pasukan Chechen mengontrol daerah itu.
Temuan itu membuat Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky murka. Sejumlah negara Barat juga ramai-ramai mengecam Rusia.
Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak investigasi independen menyoal temuan ratusan mayat tersebut.
Lembaga ini juga menyatakan, penemuan kuburan massal di Bucha memicu pertanyaan serius terkait kejahatan perang.