Zelensky Ingatkan Warga Ukraina, Rusia Bisa Bikin Referendum Palsu

CNN Indonesia
Jumat, 22 Apr 2022 08:42 WIB
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengingatkan seluruh warganya bahwa Rusia bisa membuat referendum palsu.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, saat berpidato di depan warga Kota Kherson, beberapa waktu lalu. (Ukrainian Presidential Press Office via AP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengingatkan seluruh warganya bahwa Rusia bisa membuat referendum palsu.

Zelensky mengingatkan, Rusia bakal mengumpulkan data-data seolah melakukan survei dengan memberikan kuesioner kepada warga Ukraina untuk diisi.

Data-data itu nantinya bisa disalahgunakan Rusia seolah warga Ukraina mendukung pemisahan dari negaranya melalui referendum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zelensky pun mengingatkan gelagat-gelagat tersebut kemungkinan akan segera dilakukan kepada warga Kota Kherson dan Zaporizhzhia di bagian selatan Ukraina.

Ia kemudian mewanti-wanti warga di Kherson dan Zaporizhzhia untuk sangat berhati-hati akan informasi yang mereka berikan ke pasukan Rusia.

"Jika mereka meminta Anda mengisi kuisioner, meninggalkan data paspor Anda di suatu tempat, Anda harus tahu, itu tidak akan menolong Anda. Mereka (Rusia) mencoba memalsukan apa yang disebut referendum di tanah Anda, jika perintah datang dari Moskow untuk membuat acara seperti itu," kata Zelensky dalam sebuah pernyataan pada Kamis (21/4), seperti dikutip dari CNN.

Zelensky juga memperingatkan Rusia bahwa upaya pencaplokan apapun bakal berujung pada sanksi yang membuat mereka miskin seperti pada perang sipil 1917.

"Saya ingin mengatakannya langsung, 'Republik Warga Kherson' apapun tidak akan termakan (propaganda). Jika seseorang ingin melakukan pencaplokan baru, itu hanya berujung pada serangan sanksi kuat baru ke Rusia. Anda akan membuat negara Anda semiskin seperti setelah perang sipil 1917. Jadi lebih baik mencari jalan damai sekarang," ujar Zelensky.

Terkait klaim kemenangan Presiden Rusia, Vladimir Putin di Mariupol, Zelensky menolak hal tersebut.

"Mereka hanya bisa menunda yang tak terhindarkan: masa ketika penjajah harus hengkang dari wilayah kami, termasuk di Mariupol. Sebuah kota yang terus melawan Rusia terlepas dari apa yang dikatakan penjajah," tegas Zelensky.

Selain itu, Zelensky juga mengucapkan terima kasih kepada perdana menteri Spanyol dan Denmark atas bantuan mereka, pun berterima kasih kepada perdana menteri Denmark karena menunjukkan kesiapannya membantu rekonstruksi Ukraina setelah perang.

Sebelumnya, Zelensky mengatakan bahwa pasukan Rusia telah menewaskan setidaknya 1.128 warga Ukraina di wilayah Kyiv saja, dengan 40 di antaranya adalah anak-anak. Ia juga mengatakan pasukan Rusia telah 'mendeportasi' setidaknya 500 ribu warga Ukraina dari beberapa wilayah yang mereka kuasai.

[Gambas:Video CNN]



(pwn/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER