Tempur Sengit di Luhansk-Donetsk, Rusia Rebut 42 Permukiman Sehari

CNN Indonesia
Jumat, 22 Apr 2022 16:10 WIB
Pertempuran sengit antara Rusia dan Ukraina pecah di Luhansk dan Donetsk. Ukraina melaporkan, Rusia merebut 42 permukiman warga dalam 24 jam belakangan. (Reuters/Alexander Ermochenko)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pertempuran sengit antara pasukan Rusia dan Ukraina pecah di Luhansk dan Donetsk. Ukraina melaporkan, Rusia merebut 42 permukiman warga dalam 24 jam belakangan.

Penasihat untuk Wakil Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, Olena Symonenko, mengumumkan pergerakan Rusia ini melalui siaran televisi pada Kamis (21/4).

"Sekarang ini, kami mengetahui bahwa kekerasan hebat terjadi di permukiman-permukiman ini. Orang-orang yang bertahan di sana bersembunyi di tempat perlindungan atau ruang bawah tanah," katanya.

Meski demikian, Symonenko mengatakan bahwa situasi di lapangan sangat dinamis dan keadaan bisa berubah dengan cepat sewaktu-waktu.

"Ini yang terjadi hari ini, jadi bisa saja angkatan bersenjata kita akan merebut kembali kendali besok," ucap Symonenko, seperti dikutip CNN.

Terpisah, kepala administrasi militer regional Luhansk, Serhii Haidai, memaparkan bahwa pasukan Rusia saat ini menyerang dari tiga arah menuju kota Rubizhne, Popasna, dan Novotoshkivske.

"Musuh mencoba bergerak ke area Rubizhne. Pertempuran dengan musuh masih berlanjut ke arah permukiman di Novotoshkivske dan Popasna," ucapnya.

Pertempuran ini kian sengit setelah Rusia dilaporkan sudah merengkuh 80 persen wilayah Luhansk pada awal pekan ini.

Luhansk dan Donetsk sendiri merupakan daerah di timur Ukraina, tempat kelompok-kelompok separatis pro-Rusia bercokol. Sejak invasi dimulai, Rusia terus memperkuat serangan di daerah ini.

Kedua daerah ini berbatasan langsung dengan Rusia. Selain Luhansk dan Donetsk, Rusia menggencarkan serangan di Mariupol.

Daerah itu berada di tengah antara Luhansk-Donetsk dan Crimea, kawasan yang dicaplok sepihak oleh Rusia pada 2014.

Saat ini, Rusia juga sedang menggencarkan serangan di Mariupol. Ukraina menuding, Rusia ingin memecah negaranya menjadi dua, seperti Korea Utara dan Korea Selatan.

(has)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK