Rusia Melempem, Inggris Akan Buka Lagi Kedubes di Ibu Kota Ukraina

CNN Indonesia
Jumat, 22 Apr 2022 19:44 WIB
Inggris akan membuka kembali kedutaan besar mereka di Kyiv pekan depan, ketika pergerakan pasukan Rusia di ibu kota Ukraina tersebut mulai melempem.
PM Boris Johnson mengumumkan bahwa Inggris akan membuka kembali kantor kedutaan besarnya di Ibu Kota Ukraina, Kyiv, pada pekan depan. (Reuters/Ukrainian Presidential Press Ser)
Jakarta, CNN Indonesia --

Inggris akan membuka kembali kantor kedutaan besar mereka di Kyiv pada pekan depan, ketika pergerakan pasukan Rusia di ibu kota Ukraina tersebut mulai melempem.

"Kami dalam waktu dekat, pekan depan, akan membuka kedutaan besar kami di ibu kota Ukraina," ujar Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, saat berkunjung ke India pada hari ini, Jumat (22/4).

Saat ini, kantor kedutaan besar Inggris di Kyiv memang tak beroperasi. Inggris memindahkan operasional kedubes mereka ke wilayah yang dianggap aman di Ukraina, Lviv, tak lama sebelum Rusia memulai invasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya Inggris, sejumlah negara Barat lain, seperti Prancis, Spanyol, dan Italia juga mengambil langkah serupa. Namun kini, negara-negara itu juga sudah membuka kembali kedubesnya di Kyiv.

Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss, menyatakan bahwa pembukaan kembali kedubes ini bisa terlaksana berkat "keuletan dan kesuksesan luar biasa" perlawanan Ukraina terhadap pasukan Rusia.

"Saya ingin memberi penghormatan terhadap keberanian dan keuletan tim kedubes dan kegigihan mereka selama periode ini," ucap Truss, seperti dikutip AFP.

Meski demikian, baik Johnson maupun Truss tak mengungkap detail tanggal pasti pembukaan kembali kantor perwakilan mereka di ibu kota Ukraina tersebut.

Walau kedubes mereka di Kyiv akan kembali beroperasi, Inggris tetap mengimbau warga Inggris untuk tak bepergian ke Ukraina.

Pembukaan kembali kedubes ini dilakukan ketika pasukan Rusia tak lagi ngotot menyerang Kyiv. Kini, Rusia mengonsentrasikan serangan di kawasan timur Ukraina.

Medan tempur terbesar saat ini berada di Donbas, tepatnya Luhansk dan Donetsk, juga Mariupol.

Berbatasan langsung dengan Rusia, Donetsk dianggap bisa jadi pintu masuk bagi Negeri Beruang Merah menuju Crimea, daerah yang mereka caplok pada 2014 lalu.

Sementara itu, Mariupol sendiri berada di antara Donetsk dan Crimea. Jika berhasil merebut daerah-daerah tersebut, Rusia dianggap bisa menguasai kawasan timur hingga selatan Ukraina.

Ukraina pun menuding Rusia ingin membelah negaranya menjadi dua, layaknya Korea Utara dan Korea Selatan.

[Gambas:Video CNN]

(has)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER