Kedua Capres ini sama-sama gencar menggelar kampanye jelang pemilihan umum. La Pen belakangan menjadi sorotan karena ia berencana melawan Islamisme dengan melarang penggunaan jilbab di ruang publik.
Selain itu, dalam kampanyenya, Le Pen menawarkan kebijakan konservatif soal identitas Prancis dan imigrasi.
Ia akan memprioritaskan warga Prancis untuk layanan publik, dan berencana menggelar referendum guna mengontrol imigrasi. Kebijakan itu termasuk persyaratan pengajuan penduduk yang hanya bisa dilakukan di luar Prancis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Le Pen juga akan memotong pajak bahan bakar dan listrik menjadi 5,5 persen yang mulainya 20 persen, serta menaikkan tunjangan pensiun.
Lihat Juga :![]() TOKOH ISLAM INTERNASIONAL Imam Masjidil Haram Syekh Sudais dan Polemik Normalisasi Saudi-Israel |
Selain itu, ia juga berjanji akan menyediakan 25 ribu penjara baru dan polisi tambahan.
"Program kami adalah program sosial karena benar-benar memperhitungkan masalah kehidupan sehari-hari, di atas semua biaya hidup," katanya dalam rapat umum terakhirnya di Perpignan, Prancis selatan, Kamis (21/4) dikutip AFP.
Soal kebijakan luar negeri, beberapa pihak menyebut Le Pen antek Presiden Rusia Vladimir Putin. Namun, ia justru mengatakan akan menjaga jarak dengan Moskow dan mengusulkan menarik diri dari komando militer gabungan NATO.
Sejalan dengan janjinya untuk meningkatkan kedaulatan Prancis, dia juga mengusulkan perubahan pertama di Prancis yang akan menantang fondasi Uni Eropa.
Adapun Macron, Setelah lima tahun berkuasa, ia menekankan kelanjutan dan stabilitas kepemimpinan saat krisis menerjang Prancis.
Mulai dari inflasi Covid-19 hingga perang di Ukraina. Macron berharap rekam jejak di periode sekarang akan membawa dia kembali ke Istana Elysee.
Selain itu, program lebih jauh dia yakni posisi politik baik dari kiri atau pun kanan yang menjamin pembagian.
Dari sayap kanan, ia berjanji akan memangkas pajak bagi perusahaan ribuan anggota polisi dan hakim serta para pensiunan mulai dari 62 hingga 65 tahun.
"Saya akan bertanggung jawab untuk memberitahu Anda bahwa ya: kami harus bekerja lebih lama," kata Macron dalam kampanye pertama di pekan ini.
Dari sayap kiri, ia mengajukan meningkatkan level minimum pensiun, merekrut petugas baru untuk layanan kesehatan, dan memprioritaskan kesetaraan gender serta penanganan pelecehan di sekolah.
(isa/bac)