Kans Macron vs Le Pen di Pilpres Prancis, Siapa Bakal Menang?

CNN Indonesia
Sabtu, 23 Apr 2022 18:25 WIB
Meraba peluang Emmanuel Macron dan Marine Le Pen berebut kursi presiden di pemungutan suara Pilpres Prancis yang digelar Minggu (24/4).
Marine Le Pen dituduh Emmanuel Macron sebagai antek Vladimir Putin. (AP/Daniel Cole)

Kedua Capres ini sama-sama gencar menggelar kampanye jelang pemilihan umum. La Pen belakangan menjadi sorotan karena ia berencana melawan Islamisme dengan melarang penggunaan jilbab di ruang publik.

Selain itu, dalam kampanyenya, Le Pen menawarkan kebijakan konservatif soal identitas Prancis dan imigrasi.

Ia akan memprioritaskan warga Prancis untuk layanan publik, dan berencana menggelar referendum guna mengontrol imigrasi. Kebijakan itu termasuk persyaratan pengajuan penduduk yang hanya bisa dilakukan di luar Prancis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Le Pen juga akan memotong pajak bahan bakar dan listrik menjadi 5,5 persen yang mulainya 20 persen, serta menaikkan tunjangan pensiun.

Selain itu, ia juga berjanji akan menyediakan 25 ribu penjara baru dan polisi tambahan.

"Program kami adalah program sosial karena benar-benar memperhitungkan masalah kehidupan sehari-hari, di atas semua biaya hidup," katanya dalam rapat umum terakhirnya di Perpignan, Prancis selatan, Kamis (21/4) dikutip AFP.

Soal kebijakan luar negeri, beberapa pihak menyebut Le Pen antek Presiden Rusia Vladimir Putin. Namun, ia justru mengatakan akan menjaga jarak dengan Moskow dan mengusulkan menarik diri dari komando militer gabungan NATO.

Sejalan dengan janjinya untuk meningkatkan kedaulatan Prancis, dia juga mengusulkan perubahan pertama di Prancis yang akan menantang fondasi Uni Eropa.

Adapun Macron, Setelah lima tahun berkuasa, ia menekankan kelanjutan dan stabilitas kepemimpinan saat krisis menerjang Prancis.

Mulai dari inflasi Covid-19 hingga perang di Ukraina. Macron berharap rekam jejak di periode sekarang akan membawa dia kembali ke Istana Elysee.

Selain itu, program lebih jauh dia yakni posisi politik baik dari kiri atau pun kanan yang menjamin pembagian.

Dari sayap kanan, ia berjanji akan memangkas pajak bagi perusahaan ribuan anggota polisi dan hakim serta para pensiunan mulai dari 62 hingga 65 tahun.

"Saya akan bertanggung jawab untuk memberitahu Anda bahwa ya: kami harus bekerja lebih lama," kata Macron dalam kampanye pertama di pekan ini.

Dari sayap kiri, ia mengajukan meningkatkan level minimum pensiun, merekrut petugas baru untuk layanan kesehatan, dan memprioritaskan kesetaraan gender serta penanganan pelecehan di sekolah.

(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER