Rusia 'bersumpah' akan menguasai penuh wilayah timur dan selatan Ukraina.
Dalam invasi tiga bulan terakhir, terbaru militer Rusia menggempur Odessa setelah Mariupol.
Kremlin mengklaim pembebasan Mariupol adalah sebuah langkah pivot untuk memenangkan membebaskan wilayah yang dipenuhi warga-warga berbasis kultural dengan negara beruang merah tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak awal fase kedua operasi khusus...salah satu tugas bagi militer Rusia adalah menetapkan kontrol penuh atas Donsa dan wilayah selatan Ukraina," ujar Mayjen Rustam Minnekaev.
"Ini akan menjadi sebuah koridor lahan untuk Krimea," imbuhnya.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengkritik keputusan Sekjen PBB Antonio Guterres yang memilih mengunjungi Moskow dulu pada Selasa (26/4) mendatang baru menuju Kyiv.
"Betul-betul salah untuk menuju Rusia lebih dulu baru kemudian ke Ukraina," kata Zelensky kepada wartawan di Kyiv, Sabtu (23/4).
"Perangnya di Ukraina, tak ada mayat-mayat di jalan-jalan Moskow. Akan lebih masuk akal untuk pertama pergi Ukraina, melihat orang-orang di sana, dan konsekuensi dari pendudukan [Rusia]," tambah Zelensky.