Rusia menjadi sorotan dunia sejak Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi ke Ukraina. Rencana militer hingga kegagalan mereka pun tak luput dari pantauan.
Kegagalan pasukan Rusia di Ukraina tampak saat mereka menarik pasukan dari Kyiv dan menyisakan tumpukan mayat tentara Moskow serta bangkai ratusan tank.
Dari sebelum penarikan pasukan itu, banyak pihak yang meragukan strategi dan keinginan Rusia di Ukraina. Bahkan, para tentara pun tak tahu mengapa mereka masih melakukan serangan di Ukraina saat negara ini sudah membatalkan niat bergabung dengan NATO.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Putin disebut-sebut hanya berbagi informasi dengan segelintir orang lingkaran dalamnya menyoal invasinya di Ukraina.
Lalu siapa saja lingkaran dalam Kremlin dan bagaimana cara Putin memperlakukan mereka?
Setiap pekan, ia rutin mengadakan panggilan video dengan dewan keamanan, kelompok garis keras, dan teknokrat yang telah menjadi kabinet selama perang, demikian dikutip dari The Guardian.
Dari deretan orang-orang itu mereka adalah siloviki, sebutan untuk kepala keamanan yang muncul di posisi terdepan sebagai pembisik Putin. Meski rutin rapat, mereka hanya bisa melakukan itu jika Putin sudah menghubungi.
Mereka tak bisa menghubungi Putin, hanya sang presiden yang bisa mengontak mereka.
Mereka yang kerap diajak bicara Putin yakni mantan perwira Badan Intelijen Uni Soviet (KGB) yang ditemui Putin di Leningrad pada 1970-an, Nikolai Patrushev; kepala Intelijen Rusia (FSB), Alexander Bortnikov; Menteri Pertahanan, Sergei Shoigu; dan kepala intelijen Luar Negeri Rusia, Sergei Naryshkin.
Kecurigaan mereka terhadap Barat dan kecenderungan atas teori konspirasi menjadikan mereka sekutu dekat Putin dalam perang.
Lihat Juga : |
Selain itu, ada pula dari blok ekonomi. Mereka di antaranya Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin dan kepala Bank Sentral Elvira Nabiullina.
Namun, Shoigu dan kepala staf militer Valery Gerasimov sempat menghilang dari publik selama hampir dua minggu pada Maret lalu. Hal ini memicu desas-desus kala itu bahwa kepala pertahanan dihukum karena awal perang Rusia yang kacau.
Dalam episode yang sangat memalukan, kementerian pertahanan terpaksa mengakui telah mengirim wajib militer ke Ukraina setelah beberapa tertangkap dan terbunuh.
Padahal, sebelumnya Putin membantah bahwa Rusia menggunakan wajib militer untuk melancarkan invasi di Ukraina.
Putin tampaknya geram ke Shoigu, namun para analis menilai dia tak akan memecat kepala pertahanan di tengah operasi militer besar-besaran.