Kasus Menurun, Hong Kong Longgarkan Aturan Covid Mulai Mei 2022
Hong Kong bakal mencabut peringatan perjalanan bagi warga di luar negeri mulai Mei 2022. Pencabutan itu dilakukan setelah melihat tren penularan Covid menurun.
"Situasi pandemi di luar negeri atau wilayah dengan lalu lintas yang sering terhubung pada Hong Kong secara umum berada dalam tren (Covid) menurun," pernyataan pemerintah seperti dilansir CNA, Jumat (29/4).
"Risiko bepergian ke luar negeri jadi relatif berkurang."
Pencabutan peringatan perjalanan itu menjadi yang pertama setelah lebih dari dua tahun sejak kebijakan itu diterapkan pada Maret 2020.
Selain itu, pemerintah Hong Kong sejak 22 April juga telah mengumumkan non-penduduk akhirnya akan diizinkan masuk untuk pertama kalinya mulai Mei 2022.
Hong Kong memiliki beberapa aturan Covid-19 paling ketat di dunia. Wilayah padat penduduk tersebut sudah menutup perbatasan sejak awal 2020 dengan sangat sedikit penerbangan.
Ribuan penduduk yang mencoba kembali ke Hong Kong pun terkena dampak pembatalan penerbangan di menit-menit terakhir. Hal itu membuat mereka berebut tiket rute alternatif sekaligus memastikan dapat kamar hotel karantina.
Apabila berhasil mendapatkan tiket dan bisa pulang, para penduduk yang masuk Hong Kong juga wajib menjalani karantina berminggu-minggu.
Kini, Hong Kong mulai melonggarkan aturan tersebut bagi para warganya, terutama para awak pesawat dan awak kargo.
Mulai Mei 2022, awak pesawat penumpang bisa menjalani karantina hanya tiga hari. Sebelumnya, mereka wajib karantina satu minggu ketika tiba di Hong Kong.
Sedangkan awak kargo akan dibebaskan dari wajib karantina. Hal itu dilakukan untuk memberi ruang bertahan hidup bagi industri penerbangan dan logistik di negara tersebut.
Hong Kong telah mengikuti China daratan dalam menerapkan kebijakan virus corona "nol dinamis" yang bertujuan mengekang semua wabah.
Namun, pembatasan telah mengurangi daya pikat pusat keuangannya karena saingan seperti Singapura telah melonggarkan sebagian besar kebijakan.
Infeksi harian telah turun di bawah 1.000 dalam dua minggu terakhir dari puncak lebih dari 70.000 pada 3 Maret.