Survei pra-pemilihan terhadap rakyat Filipina menunjukkan anak diktator Ferdinand E Marcos Sr, Marcos Jr lebih unggul dari pesaingnya pada pemilihan Presiden (Pilpres). Satu dari dua pemilih disebut akan memilih Marcos Jr pada pemilihan presiden Filipina mendatang.
Kenapa anak seorang diktator dan koruptor yang menyebabkan Filipina miskin, Ferdinand Marcos Sr, justru unggul dalam survei di Pilpres negara tersebut?
Analis melihat pemilihan presiden Filipina yang akan berlangsung pada Senin (9/5) merupakan cara untuk menguji kepercayaan orang Filipina dalam demokrasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keluarga Marcos diketahui telah memerintah selama 21 tahun mengumpulkan kekayaan haram dari pemerintah Filipina sekitar US$5 miliar hingga US$10 miliar. Kondisi itu membuat Filipina terjerumus ke dalam utang dan upaya pemulihan aset negara terus berlanjut hingga hari ini.
Sosiolog Nicole Curato yang telah melakukan penelitian tentang preferensi pemilih untuk Marcos Jr mengatakan keluarga Marcos tidak bisa disalahkan begitu saja saat kembali ke panggung politik. Ia juga mengungkapkan pendukung Marcos Jr tidak bisa dipandang sebagai produk manipulasi atau disinformasi.
"Banyak orang tidak puas dengan cara Filipina merayakan demokrasi tetapi tidak benar-benar memberikan hasil dalam hal pekerjaan yang lebih baik, dalam hal pengentasan kemiskinan," ujar Curato seperti dikutip Channel News Asia, Sabtu (7/5).
"Jadi saya benar-benar tidak akan mengabaikan pendukung Marcos Jr sebagai orang yang dimanipulasi, orang yang tidak berpikir, atau orang yang hanya mengambil jalan pintas intelektual," lanjutnya.
Sementara itu, poster kampanye Marcos Jr dengan pasangan wakil presidennya dan putri presiden saat ini Sara Duterte mulai banyak dipajang bahkan di luar museum Batac yang merupakan kota kelahiran Ferdinand E Marcos Sr.
Dari tingkah laku hingga jingle kampanye hingga slogan, Marcos Jr secara konsisten mengambil dari buku pedoman ayahnya. Seruan Marcos Jr agar Filipina 'bangkit kembali' mengingatkan pada slogan kampanye ayahnya pada 1965: "Kami akan membuat bangsa ini hebat kembali".
Kalimat itu kerap diulangi oleh Marcos Sr dalam pidato pelantikannya sebagai presiden tahun itu.
Kampanye yang mirip dengan ayahnya menjadi salah satu alasan pemilih ingin memilihnya pada pada pilpres mendatang. Ia juga dinilai bisa membawa perubahan bagi rakyat Filipina.
"Saya memilih Marcos Jr karena saya melihat apa yang bisa dilakukan ayahnya. Dalam pidatonya, yang dia inginkan adalah persatuan dan tidak ada pertengkaran," kata Adriana Nadonga, salah satu pendukung Marcos Jr.
"Hampir 35 tahun (demokrasi), dan tidak ada yang berubah. Lebih banyak orang Filipina menjadi miskin. Kami akan memilih Marcos Jr. Dia akan membawa perubahan ke negara kami," tambah pendukung lainnya. Ia menilai seruan tersebut menarik di saat orang begitu lelah dengan pandemi, di saat orang hanya mencari sesuatu yang akan membuat mereka merasa baik.
Pemilihan presiden FIlipina akan berlangsung pada Senin (9/5). Lebih dari 67 juta orang Filipina telah mendaftar untuk memberikan suara dalam pemilihan nasional Filipina pada 9 Mei yang akan menentukan pengganti Rodrigo Duterte.