Pemimpin Chechen, Ramzan Kadyrov, mengklaim pasukannya berhasil menguasai sebagian besar Kota Popasna, Ukraina, Minggu (8/5).
"Pasukan khusus Chechen telah menguasai sebagian besar Popasna," kata Kadyrov dalam sebuah unggahan Telegram.
"Berbagai jalan utama dan beberapa pusat distrik di kota tersebut telah dibersihkan seluruhnya," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reuters masih belum bisa mengonfirmasi secara independen laporan tersebut.
Sementara itu, Ukraina enggan mengakui klaim Kadyrov tersebut. Penasehat Kepresidenan Ukraina, Oleksiy Arestovych, mengatakan pertarungan terus terjadi di kota itu per Sabtu (7/5) sore.
"Pertarungan untuk Popasna masih berlangsung. Propaganda Rusia dengan bahagia melaporkan mereka telah mengambil kota ini, tetapi bukan itu yang terjadi," kata Arestovych dalam sebuah pesan video di media sosial.
"Ini merupakan klaim ke 117 kali mereka atas Popasna pada pekan ini saja," tuturnya lagi.
Sementara itu, Gubernur Luhanks, Serhiy Gaidai, mengatakan bahwa pasukan Ukraina masih menguasai Kota Popasna.
"Situasinya sangat sulit, tetapi masih di bawah kendali," ujarnya dalam unggahan video di Telegram, Sabtu (7/5). Ia juga mengatakan bahwa pasukan Chechen tidak terlibat dalam pertarungan itu, tetapi menjarah dan mengambil video.
Di sisi lain, Kadyrov sering mengunggah laporan dan video terkait pasukan Chechen yang berpartisipasi di Ukraina. Namun, tidak ada konfirmasi terkait berapa banyak pasukan yang dikerahkan dan apakah mereka benar-benar terlibat perang.
Kadyrov sendiri merupakan eks penentang yang kini menjadi loyalis Putin. Rusia pernah menginvasi Republik Chechnya dan berperang dua kali dengan separatis Chechen setelah Uni Soviet terpecah pada 1991.
Sementara itu, pasukan Chechen memang turut membantu Rusia melancarkan invasinya ke Ukraina. Kadyrov mengklaim belasan ribu pasukannya ikut diterjunkan membantu tentara Rusia di Ukraina.