Polisi Bangladesh menahan setidaknya 450 warga Rohingya yang merayakan Idulfitri 1443 Hijriah di sebuah pantai.
Beberapa dari warga Rohingyayang diamankan itu mengatakan mereka ke pantai hanya untuk merayakan festival perayaan Idulfitri.
"Kami di sini hanya untuk bersenang-senang... Tapi setibanya kami di sana, polisi malah menangkap kami. Kami tak melakukan apapun yang salah, kami hanya duduk-duduk di pantai," kata Mohammad Ibrahim seperti dikutip dari AFP, Minggu (9/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baik suami saya dan saya diangkut oleh polisi. Anak-anak kami kelaparan. Mereka belum makan sepanjang hari," kata Samjida--warga Rohingya lainnya.
Sementara itu, Juru Bicara Kepolisian Bangladesh Rafiqul Islam mengatakan penangkapan itu adalah bagian dari operasi keamanan yang dilakukan untuk mengamankan suasana libur, termasuk Idulfitri.
"Rohingya terlibat berbagai aksi kriminal. Itu tak aman bagi para turis kami. Kami memperkuat keamanan dan pengamanan kota. Saat para wisatawan mengunjungi Cox bazar pada Idulfitri, kami harus melakukan patroli untuk menjamin keamanan dan keselamatan mereka," kata Rafiqul.
Rafiqul menjelaskan ratusan warga etnis Rohingya yang ditahan itu dikembalikan ke perkemahan penampungan mereka.
Sebagai informasi, pemerintah Bangladesh melarang sekitar 920.000 warga etnis musilim Rohingnya untuk meninggalkan kamp pengungsian mereka selama lima tahun terakhir.
Sebagian besar dari mereka adalah pengungsi dari Myanmar, karena serangan militer yang mengusir mereka pada 2017 silam.