Finlandia Bakal Bergabung ke NATO, Kenapa Jadi Kabar Buruk Buat Putin?

CNN Indonesia
Rabu, 11 Mei 2022 07:52 WIB
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg. (Foto: AFP/ANDREI PUNGOVSCHI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Invasi Rusia ke Ukraina nampaknya memperbesar prospek Pakta Pertahanan Negara Atlantik Utara (NATO) memiliki anggota baru.

Baru-baru ini, Finlandia menyatakan niatnya bergabung dengan NATO.

Finlandia direncanakan bakal mengumumkan niat mereka untuk menjadi anggota NATO paling cepat pekan ini. Ini terjadi setelah Komite Luar Negeri Finlandia menyinggung opsi bergabung ke NATO setelah melihat laporan keamanan pemerintah.

Setelah itu, parlemen Finlandia bakal menyelenggarakan debat untuk menyetujui rekomendasi tersebut.

Langkah Finlandia masuk ke NATO disebut bakal terjadi lebih cepat, mengingat negara itu telah memenuhi hampir seluruh kriteria dan kemungkinan kecil anggota NATO bakal menolak kehadiran Helsinki.

Sementara itu, berbagai jajak pendapat terbaru menunjukkan setidaknya 60 persen warga Finlandia mendukung negaranya bergabung ke NATO. Angka ini melonjak setelah beberapa tahun sebelumnya dukungan warga terhadap NATO hanya sekitar 30 persen.

Melihat gerak Finlandia yang bakal segera bergabung dengan NATO, banyak orang menilai itu bakal menjadi kabar buruk bagi Presiden Vladimir Putin.

Sebelum Putin menginvasi Ukraina, ia menegaskan bahwa NATO terlalu dekat dengan wilayah Rusia dan harus segera menjauh.

Namun, invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan beberapa negara Nordik, termasuk Finlandia, merasa terancam dan memutuskan mendekati Barat.

Situasi ini pun bak bumerang bagi Putin yang utamanya ingin menjauhkan NATO dari negaranya, tetapi malah membuat negara tetangga Rusia semakin mendekat dengan Barat gegara invasinya ke Ukraina.

Saat ini, Rusia berbagi 1.215 kilometer batas darat dengan lima negara NATO. Bergabungnya Finlandia ke NATO bakal melebarkan batas Rusia dengan sekutu Barat hingga 1.287 kilometer, seperti dikutip CNN.

Tak hanya membuat kondisi Kremlin menjadi semakin buruk, Finlandia bakal menjadi aset penting NATO. Meski memiliki sedikit populasi, Finlandia memiliki hubungan kekuatan militer yang baik dan berhubungan erat dengan Amerika Serikat.

Militer Rusia telah menggunakan peralatan yang dibeli dari AS selama beberapa dekade, yang cocok dengan sekutu NATO. Ini membuat Finlandia dapat dengan mudah bergabung dengan misi NATO.

Bergabungnya Finlandia ke NATO juga secara simbolis bakal memperkuat koalisi anti-Putin yang muncul sejak invasi di Ukraina.

Bahkan, negara-negara yang dahulu netral kini memberikan dana dan senjata ke Ukraina. Putin juga dianggap sebagai paria yang memiliki semakin sedikit sekutu.

Selain itu, masuknya Finlandia ke NATO bakal memperkuat pengaruh blok itu di Eropa utara hingga ke Arktik. Area tersebut merupakan area yang strategis secara geopolitik karena sumber daya alamnya, lokasi strategis, dan berbagai klaim teritorial, termasuk oleh Rusia, Finlandia, dan AS.

Berlanjut ke halaman berikutnya >>>

Respons Rusia soal Keinginan Finlandia Masuk NATO


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :