Taliban melarang pria dan wanita makan bersama dan mengunjungi taman pada waktu bersamaan di Kota Herat, Afghanistan barat.
Dilansir AFP, Kamis (12/5),Afganistan adalah negara yang sangat konservatif dan patriarki. Kendati demikian, pria dan wanita makan bersama di restoran merupakan hal biasa -- khususnya di Herat, kota yang telah lama dianggap liberal menurut standar Afghanistan.
Seorang pejabat Taliban di Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan di Herat Riazullah Seerat mengatakan pihak berwenang "telah menginstruksikan bahwa pria dan wanita dipisahkan di restoran".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Dia mengatakan kepada AFP bahwa pemilik telah diperingatkan secara lisan bahwa aturan itu berlaku "bahkan jika mereka adalah suami dan istri".
Seorang wanita Afghanistan yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan manajer menyuruh dia dan suaminya untuk duduk secara terpisah di sebuah restoran Herat pada Rabu kemarin.
Safiullah, seorang manajer restoran, membenarkan bahwa dia telah menerima perintah kementerian. Namun, jika larangan itu terus berlanjut, dia akan terpaksa memecat staf.
"Kami harus mengikuti perintah itu, tetapi itu berdampak sangat negatif pada bisnis kami," kata Safiullah.
Selain itu, Seerat juga mengatakan kantornya telah mengeluarkan dekrit bahwa taman umum Herat harus dipisahkan berdasarkan jenis kelamin, dengan laki-laki dan perempuan diizinkan untuk mengunjungi hanya pada hari yang berbeda.
"Kami telah memberitahu perempuan untuk mengunjungi taman pada hari Kamis, Jumat dan Sabtu," katanya. "Hari-hari lainnya disimpan untuk pria yang dapat berkunjung untuk bersantai dan berolahraga."
Wanita yang ingin berolahraga pada hari-hari itu harus mencari "tempat yang aman atau melakukannya di rumah mereka", tambahnya.
Taliban sebelumnya menjanjikan aturan yang lebih lunak dibandingkan saat mereka berkuasa dari 1996 hingga 2001, yang ditandai dengan pelanggaran hak asasi manusia.
Namun, sejak berkuasa kembali pada Agustus lalu, Taliban semakin membatasi hak-hak warga Afghanistan, khususnya anak perempuan dan perempuan, yang telah dicegah untuk kembali ke sekolah menengah dan banyak pekerjaan pemerintah.
Di Herat, pihak berwenang telah memerintahkan instruktur mengemudi untuk berhenti mengeluarkan izin kepada pengendara wanita.
Wanita di seluruh negeri juga dilarang bepergian sendirian. Pekan lalu pihak berwenang memerintahkan mereka untuk menutupi sepenuhnya di depan umum, idealnya dengan burkak.
(afp/sfr)