Militer Rusia Vonis 5 Muslim Tatar 12 hingga 14 Tahun Penjara

CNN Indonesia
Jumat, 13 Mei 2022 14:51 WIB
Pengadilan militer Rusia menjebloskan lima muslim Tatar warga Crimea 12 hingga 14 tahun penjara pada Kamis (12/5).
Para muslim Tatar di Ankara, Turki, melayangkan protes terhadap invasi Rusia di Ukraina. (AP/Burhan Ozbilici)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pengadilan militer Rusia menjebloskan lima muslim Tatar warga Crimea 12 hingga 14 tahun penjara pada Kamis (12/5).

Kelima muslim tersebut ditangkap militer Rusia karena tergabung ke dalam organisasi terlarang Hizbut Tahrir, seperti dikutip dari Al Jazeera.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Crimea kini diduduki Rusia sejak 2014. Berbeda dengan Ukraina, Rusia sangat melarang Hizbut Tahrir sebagai organisasi terlarang.

Salah satunya adalah Bilyal Adilov yang dibui 14 tahun penjara. Izzet Abdullaev, Tofik Abdulgazies, Vladlen Abdulkadyrov, dan Mejit Abdurakhmanov yang dijatuhi vonis 12 tahun penjara.

Kelima muslim Tatar itu didakwa oleh pengadilan distrik militer Rostov-on-Don karena ingin mendirikan sistem Khalifah Islam di Crimea.

Sejumlah terdakwa lainnya masih menjalani persidangan dan menunggu vonis penjara karena dakwaan yang sama.

Seorang aktivis muslim, Mumine Salieva, mengatakan kepada Al Jazeera, Kremlin menginstruksikan pengadilan militer untuk tidak membuka informasi secara spesifik mengenai vonis tersebut.

"Media-media Rusia juga tidak akan melaporkan soal (vonis) tersebut, dan pengadilan tidak mengumumkan (informasi) yang hanya disampaikan kepada tim pengacara," kata Salieva.

Suami Salieva, Seyran Saliev, seorang pemandu wisata dan pegulat amatir juga pernah ditangkap pada 2017. Ia masih ditahan di penjara pengamanan tingkat tinggi bersama 22 orang lainnya.

Mereka terancam hukuman 20 tahun penjara karena didakwa masuk bagian organisasi teroris yang dicap pemerintah Rusia.

Mereka yang diseret ke pengadilan merupakan orang-orang yang memberikan perlawanan atas aneksasi Rusia di tanah mereka, Crimea, pada 2014.

Kini ribuan muslim Tatar yang tinggal di Ukraina terancam setelah Rusia melakukan invasi di Ukraina sejak 24 Februari.

Rusia dituduh melakukan penindasan terhadap aktivis Tatar di kota bagian selatan Ukraina, Melitopol, pada Maret. Beberapa dari mereka ada yang membantu Ukraina melawan agresi Rusia.

Tak jarang banyak anak Tatar yang menjadi yatim karena akibat serangan Rusia di Ukraina.

[Gambas:Video CNN]



(pwn/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER