Rusia menangguhkan pasokan listrik ke Finlandia setelah perusahaan energi negara tersebut, RAO Nordic, mengancam akan memotong pasokan karena tunggakan pembayaran.
Keputusan itu tak lama setelah Finlandia mengumumkan rencana untuk bergabung dengan NATO.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini nol, dan itu dimulai dari tengah malam seperti yang direncanakan," ujar manajer perencanaan operasional Fingrid (operator jaringan listrik di Finlandia) dilansir dari AFP, Sabtu (14/5).
RAO Nordic pada Jumat mengatakan akan menangguhkan pasokan dengan alasan pembayaran. Finlandia diketahui mengimpor sekitar 10 persen listrik dari Rusia.
RAO Nordic mengatakan belum menerima pembayaran listrik sejak 6 Mei.
Invasi Moskow pada 24 Februari lalu telah mengayunkan opini politik dan publik di Finlandia dan Swedia yang mendukung keanggotaan NATO sebagai pencegah terhadap agresi Rusia.
Kedua negara telah lama menjalin kerja sama dengan aliansi militer barat dan diharapkan dapat segera bergabung.
Kepala NATO Jens Stoltenberg telah berulang kali mengatakan mereka akan disambut "dengan tangan terbuka".
Rencana Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO sepertinya akan mendapat ganjalan. Sebab, Turki yang sudah menjadi bagian dari NATO tidak mendukung rencana tersebut. Hal itu disampaikan langsung oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
(ryn/ain)