Tujuh negara kaya dunia yang tergabung dalam G7 mewanti-wanti China agar tak membantu invasi Rusia di Ukraina dalam bentuk apapun.
"Kami mendesak China tak membantu Rusia dalam perang agresi melawan Ukraina, tak meremehkan sanksi atas Rusia akibat serangannya terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina," demikian pernyataan G7, Sabtu (14/5).
G7 juga mendesak China "tak membenarkan tindakan Rusia di Ukraina, dan tak terlibat dalam manipulasi informasi, disinformasi, dan langkah lainnya untuk membenarkan agresi Rusia terhadap Ukraina."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebaliknya, G7 mendesak China agar mendukung kedaulatan dan kemerdekaanUkraina, sesuai dengan hukum internasional. G7 juga meminta China agar mendesak Rusia menghentikan agresimiliternya terhadapUkraina.
China sendiri selama ini dianggap berupaya bermain dua kaki dalam merespons konflik Rusia-Ukraina saat ini.
Mereka tak mengecam serangan Rusia dan menyebutnya sebagai "invasi." Di saat bersamaan, China mengklaim akan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Ukraina.
Pada Maret lalu, sejumlah pejabat intelijen AS mengklaim Rusia meminta bantuan militer China untuk perang di Ukraina. Bantuan tersebut dikabarkan berupa senjata dan makanan. Rusia dan China membantah kabar ini.
Dubes China untuk Amerika Serikat, Qin Gang, lantas merilis tulisan opini di media Washington Post. Dalam tulisan itu, Qin menegaskan bahwa China ingin konflik di Ukraina segera berakhir.
Melalui tulisan itu, Qin Gang juga membantah rumor yang menyatakan "China mengetahui, setuju, dan mendukung (perang)."
"Konflik antara Rusia dan Ukraina tidak baik untuk China. Jika China mengetahui krisis ini ternyata sudah dekat, kami bakal mencoba mencegahnya sebaik mungkin," tulis Qin.
(has)