Intel Ukraina Tangkap Warga Jadi Mata-mata Jual Informasi ke Rusia
Badan intelijen Ukraina, SBU, menangkap seorang warga diyakini menjadi mata-mata yang menjual informasi berharga ke Rusia di Sloviansk pada akhir pekan lalu.
Melalui dokumen yang dirilis Ukraina, pasukan SBU terlihat menangkap seorang pria berpakaian lengan panjang hitam dan celana kargo hijau lumut di sebuah jalanan Slovianska.
Pasukan SBU telah memantau ketat pria tersebut sebelum melakukan penangkapan.
"Dia (pria itu) milik kami," kata seorang pria yang terdengar dari walkie-talkie.
Dari arah lain, sebuah van tiba-tiba berhenti di dekat pria tersebut. Kedua pria seragam tempur dengan penutup wajah tiba-tiba melompat keluar dari van dan menangkap pria berkaus hitam itu yang sedang berjalan sambil memegang puntung rokok.
Kedua pria seragam tempur itu adalah dua aparat SBU. Mereka langsung segera menyita ponsel pri tersebut.
SBU mengatakan pasukan Rusia sangat bergantung pada kolaborator seperti mata-mata lokal dalam melancarkan gempurannya di Ukraina.
Saat dihadang oleh petugas SBU, tersangka dengcan cepat mengaku berkomunikasi dengan Rusia.
"Apa yang dia (musuh) minta darimu? ucap petugas SBU seperti dikutip CNN.
"Koordinat, pergerakan, dan sebagainya. Lokasi tembakan, hal semacam itu, dan situasi secara umum dan sebagainya," kata pria tersangka mata-mata itu dengan kepala tertunduk dan tangan terborgol.
SBU mengatakan pihaknya melancarkan operasi penangkapan mata-mata sekali atau dua kali dalam sehari.
Beberapa mata-mata yang tertangkap, kata SBU, merupakan penyusup klasik yakni warga Rusia yang dibawa ke wilayah Donbas Ukraina di awal invasi dan tinggal di antara penduduk selama perang berlangsung.
Sementara itu, beberapa mata-mata lainnya adalah warga asli Ukraina yang memang bersimpati dan mendukung Rusia.
Meski begitu, SBU mengatakan sebagian besar mata-mata untuk Rusia tersebut menjual informasi untuk mendapatkan uang.
Saat diperiksa SBU, tersangka yang diidentifikasi bernama Serhiy itu menuturkan dia ditawarkan uang sebesar 500 hryvnia (Rp247.789) sebagai imbalan sebuah informasi.
Serhiy mengaku kepada SBU direkrut Rusia melalui aplikasi pesan instan Telegram oleh seorang bernama Nikolai.
(rds)