Mantan Presiden Amerika Serikat Goerge W Bush salah sebut invasi Irak saat hendak mengecam Rusia terkait agresinya ke Ukraina.
Dalam pidato pada sebuah acara di rumah kepresidenannya pada Rabu (18/5) malam, Bush mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai salah satu penjahat perang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, alih-alih menyebut invasi Rusia ke Ukraina, Bush malah mengatakan invasi ke Iraq. Padahal, invasi Iraq yang terjadi pada 2003 lalu adalah buah tangan perintahnya kala masih menjabat sebagai presiden.
"Hasilnya dari tidak adanya check and balance di Rusia, adalah keputusan satu orang untuk melancarkan invasi brutal ke Irak... maksud saya Ukraina," kata Bush cepat-cepat mengoreksi pernyataannya.
Dikutip NewsWeek, kesalahan Bush itu pun mengundang gelak tawa dari para tamu undangan yang hadir.
Bush menjabat sebagai presiden saat peristiwa teror 11 September 2001 atau 9/11 terjadi. Aksi teror terbesar di tanah Paman Sam itu pun menjadi momok bagi keamanan dan penanggulangan terorisme di AS.
Dua tahun kemudian, Bush mengerahkan tentara AS ke Irak dan Afghanistan demi memburu pelaku 9/11 yakni pemimpin Al-Qaeda.
Selain itu, AS juga menuding Irak menyimpan senjata pemusnah massal. Namun, tuduhan itu tidak pernah terbukti sampai hari ini.
Akibat tindakan brutal militer AS kala itu, Irak pun dilanda konflik berkepanjangan yang menewaskan ratusan ribu orang.
Invasi AS itu juga menyebabkan banyak warga sipil di negeri Mesopotamia mengungsi.
Karena itu, pernyataan Bush dengan cepat menjadi viral di media sosial.