Ukraina Perintahkan Pasukan di Azovstal Setop Tempur Lawan Rusia

CNN Indonesia
Jumat, 20 Mei 2022 20:43 WIB
Militer Ukraina memerintahkan tentara di pabrik baja Azovstal, Mariupol, untuk berhenti bertarung melawan pasukan Rusia pada Jumat (20/5).
Militer Ukraina memerintahkan tentara di pabrik baja Azovstal, Mariupol, untuk berhenti bertarung melawan pasukan Rusia pada Jumat (20/5). (Russian Defence Ministry via Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia --

Militer Ukraina memerintahkan tentara di pabrik baja Azovstal, Mariupol, untuk berhenti bertarung melawan pasukan Rusia pada Jumat (20/5).

"Komando militer yang lebih tinggi telah memberikan perintah demi menyelamatkan nyawa tentara garnisun kami dan untuk berhenti membela kota," kata pemimpin unit batalion yang terjebak di Azovstal, Denys Prokopenko, dalam pernyataan video di Telegram.

Prokopenko juga menuturkan bahwa proses evakuasi tubuh prajurit yang terbunuh dari pabrik tersebut sedang berlangsung. Menurut Prokopenko, prioritas mereka saat ini adalah mengungsikan prajurit yang terjebak di pabrik tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami selalu menekankan pada tiga kondisi paling penting kami, yakni warga sipil, yang terluka, dan yang tewas," katanya.

Prokopenko mengungkap, warga sipil kini sedang dievakuasi lewat terowongan bawah tanah di pabrik baja Azovstal. Evakuasi tersebut dipimpin oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Ia juga memastikan bahwa tentara yang terluka sudah menerima bantuan. Meski demikian, masih banyak jasad tentara di sana.

"Saya kini berharap keluarga dan seluruh warga Ukraina bisa mengubur pejuang mereka dengan penghormatan," kata Prokopenko.

Pemerintah Ukraina juga berharap tentara Azovstal yang kini ditahan Rusia dapat ditukar dengan pasukan Moskow yang mereka tawan.

Perintah penghentian serangan ini dirilis setelah sekitar 1.000 tentara Ukraina di pabrik baja itu dilaporkan menyerah di tengah masif gempuran pasukan Rusia.

Pabrik baja Azovstal memang merupakan salah satu medan tempur terpanas di Mariupol karena dianggap sebagai benteng terakhir pasukan Ukraina di kota tersebut.

(pwn/has)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER