Tentara Rusia Kaget Dikirim ke Ukraina hingga Tolak Perintah Putin

CNN Indonesia
Senin, 23 Mei 2022 12:15 WIB
Seorang tentara Rusia mengaku dia dan banyak kawannya dikirim ke Ukraina tanpa diberitahu lebih dulu terkait rencana operasi militer yang akan dilakukan.
Seorang tentara Rusia mengaku dia dan banyak kawannya dikirim ke Ukraina tanpa diberitahu lebih dulu terkait rencana operasi militer yang akan dilakukan. (Foto: AFP/IVAN SHLAMOV)
Jakarta, CNN Indonesia --

Butuh waktu beberapa pekan bagi Vlad, seorang tentara Rusia, memutuskan mundur dari zona perang sejak ditugaskan membantu invasi ke Ukraina.

Vlad, nama samaran, bercerita dirinya memutuskan mengundurkan diri dari satuan komandonya di tengah peperangan lantaran lelah dan merasa bersalah.

Vlad merasa tak ingin terlibat lebih jauh dalam invasi Rusia ke Ukraina lantaran dia tak pernah sepakat dengan keputusan negaranya itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami kotor dan lelah. Masyarakat di sekitar kami sekarat. Saya tak ingin merasa terlibat dalam hal ini, tetapi kenyataannya saya terlibat," kata Vlad kepada CNN.

CNN tak memberikan nama atau detail pribadi asli terkait Vlad demi keamanannya.

Di suatu hari, Vlad bercerita mencari komandannya dan menyatakan ingin mengundurkan diri di tengah zona perang.

Sejumlah pengamat menuturkan Vlad mungkin satu di antara banyak tentara Rusia yang merasakan hal serupa.

Sebab, menurut penilaian intelijen Barat seperti Amerika Serikat dan Inggris, pasukan Rusia kewalahan menghadapi perlawanan tentara Ukraina.

Badan intelijen Inggris, CSA, bahkan menilai sebagian pasukan Rusia di Ukraina ogah melaksanakan perintah pusat.

Vlad mengaku dirinya bagian dari pasukan yang ditempatkan di wilayah barat perbatasan Rusia beberapa bulan sebelum Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi ke Ukraina.

Penempatan pasukan Rusia di perbatasan dekat Ukraina memang menuai kekhawatiran dunia internasional yang telah lama meyakini Moskow akan melancarkan agresi.

Namun, saat itu, Vlad tak menganggap serius prediksi para pengamat dan intelijen Barat. Ia tak menyangka Rusia benar-benar akan melancarkan agresi ke Ukraina.

Salah satu alasannya, ia dan tentara lain tidak sadar dengan kemungkinan invasi di Ukraina. Mereka tak mendapatkan informasi mengenai dunia luar, mengingat ponsel mereka disita pada 22 Februari, dua hari sebelum invasi dimulai.

Selain itu, Vlad mengaku mereka tak diberitahu alasan operasi militer tersebut.

"Kami tidak diberitahu soal retorika 'Nazi Ukraina.' Banyak yang tak mengerti apa tujuan [invasi] ini dan apa yang kami semua lakukan di sini," tutur Vlad.

"Hari selanjutnya, kami dibawa ke Crimea. Sejujurnya, saya pikir kami tak akan pergi ke Ukraina. Saya tak menyangka bakal menjadi seperti ini," lanjutnya.

Saat unit tersebut tiba di Crimea, Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina. Dua hari setelahnya, Vlad mengaku dikirim ke Ukraina.

"Beberapa orang langsung menolak. Mereka menulis laporan dan pergi. Saya tak tahu apa yang terjadi kepada mereka. Saya bertahan. Saya tak tahu kenapa," kata Vlad.

Saat Vlad tiba di perbatasan, petugas itu melihat kotak makanan Rusia berserakan, pun banyak peralatan yang hancur.

"Saya duduk di Kamaz [truk militer], memegang senjata dengan erat. Saya memiliki pistol dan dua granat," katanya.

Vlad dan unitnya kemudian pergi ke Kherson. Saat mereka mencapai sebuah desa, seorang pria dengan cambuk keluar dan menyerang konvoi tersebut sambil berteriak "Kalian semua hancur!"

"Dia hampir memanjat kabin tempat kami berada. Matanya berkaca-kaca karena menangis. Itu membekas di ingatan saya sangat kuat," cerita Vlad.

"Secara umum, saat kami melihat warga lokal, kami siaga. Beberapa dari mereka menyembunyikan senjata di dalam baju, dan saat mereka mendekat, mereka menembak," paparnya menambahkan.

Vlad mengatakan pasukan Rusia turut memberikan serangan yang keras. Rusia menyerang warga dengan mortir pada hari kedua atau ketiga unit tersebut berada di Ukraina.

Tentara Rusia merasa bersalah, dapat dibaca di halaman berikutnya >>>

 



Tentara Rusia Lelah hingga Merasa Bersalah

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER