Bukti Baru Tampilkan Jurnalis Al Jazeera Jadi Target Tembakan Israel

CNN Indonesia
Rabu, 25 Mei 2022 04:13 WIB
Sejumlah rekonstruksi media perkuat pernyataan Palestina Shireen Abu Akleh jadi target pasukan Israel dan tewas ditembak.
Sejumlah rekonstruksi media perkuat pernyataan Palestina Shireen Abu Akleh jadi target pasukan Israel dan tewas ditembak. Foto: (AFP/HAZEM BADER)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hampir dua pekan setelah kematian reporter Palestina-Amerika Shireen Abu Akleh, sejumlah rekonstruksi media mendukung pernyataan Palestina bahwa jurnalis Al Jazeera itu tewas terbunuh akibat jadi target pasukan Israel.

Salah satunya adalah rekonstruksi yang dilakukan The Associated Press yang mendapatkan beberapa video dan foto pada 11 Mei pagi.

Gambar dan video tersebut menunjukkan beberapa warga dan jurnalis sedang berada di jalan sempit. Para jurnalis pun terlihat mengenakan helm dan rompi bertuliskan 'PRESS'. Dalam waktu singkat, video itu menampilkan kepanikan karena tembakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Video kemudian menunjukkan Shireen Abu Akleh sudah tergeletak di tanah dalam posisi tengkurap dan tak lagi merespons orang di sekitarnya.

Israel sebelumnya mengatakan setidaknya ada satu militan yang berada di antara masyarakat dan wartawan kala itu. Namun, mereka tidak memberikan bukti atau menunjukkan lokasinya.

Sementara itu, berdasarkan rekonstruksi AP, satu-satunya militan Palestina yang bisa dikonfirmasi itu berada di sisi lain perkumpulan masyarakat tersebut, sekitar 300 meter, dan sebagian besar terpisah tembok dan bangunan dari Abu Akleh.

Serupa, berdasarkan video yang direkam kameraman Al Jaxeera Majdi Banura, Abu Akleh tewas tertembak di kepala pukul 6.30 pagi pada 11 Mei.

"Kami berdiri di depan kendaraan pasukan militer Israel sekitar 5-10 menit sebelum kami berpindah, untuk memastikan mereka melihat kami," cerita reporter Shatha Hanaysha.

"Itu kebiasaan kami sebagai jurnalis. Kami selalu bergerak dalam grup dan berdiri di depan mereka (pasukan Israel) supaya tahu bahwa kami jurnalis. Setelah itu baru bergerak," ungkapnya.

Berdasarkan penelusuran CNN serta dua bukti baru, tidak ada militan Palestina di dekat Abu Akleh kala itu. Video tersebut ditambah dengan kesaksian delapan saksi mata dan analisis forensik suara, Abu Akleh dipastikan tewas karena menjadi target pasukan Israel.

Salim Awad salah satu warga Jenin yang merekam video berdurasi 16 menit mengaku tidak pernah menyangka akan terjadi penembakan karena tidak ada konflik, dan berada di dekat jurnalis kala itu.

"Kami sekitar 10 orang berbincang-bincang dengan jurnalis di sana. Kami tidak takut apa pun. Kami tidak menyangka itu terjadi karena ketika kami melihat ada jurnalis, kami pikir itu area aman," kata Salim Awad.

"Kami lihat empat atau lima kendaraan dengan senapan, salah satunya menembak Shireen. Kami di sana, kami melihatnya. Ketika hendak mendekati Shireen, mereka menembaki kami. Saya coba menyeberang untuk membantu, tapi tidak bisa."

Sebelumnya, tak lama setelah penembakan tersebut, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyalahkan warga Palestina sebagai penyebab jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, meninggal dunia.

"Warga Palestina menembaki pasukan kami dengan skala besar, menembak secara liar dan tidak diskriminatif di semua arah," kata Kepala Staf IDF, Mayor Jenderal Aviv Kochavi, Rabu (11/5), dikutip dari CNN.

"Tidak seperti Palestina, tentara IDF menembak secara profesional dan selektif. Di tahap ini masih tidak mungkin untuk mengetahui ia meninggal karena tembakan dari kubu mana."

(chri)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER