Salvador Ramos, remaja pelaku penembakan Sekolah Dasar Robb, Uvalde, Texas Selatan, Amerika Serikat, disebut sempat mengirim beberapa foto senjata beberapa hari sebelum insiden terjadi.
Salah satu mantan teman sekelas Ramos mengaku pria 18 tahun itu sempat mengirim foto-foto senjata api dan tas penuh amunisi kepadanya melalui ponsel beberapa hari sebelum penembakan terjadi.
Remaja yang enggan diungkap identitasnya itu mengaku dirinya cukup dengan dengan Ramos. Mereka juga sesekali bermain gim konsol Xbox bersama. Ramos merupakan salah satu siswa di SMA Uvalde, Texas, dan merupakan warga AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia (Ramos) selalu mengirim pesan ke saya di sini dan di sana, dan empat hari lalu dia mengirim foto senjata yang dia pakai dan mengirim foto ransel penuh dengan 5.56 peluru, kemungkinan tujuh magazine (perangkat penyimpanan amunisi untuk senjata api)," kata teman Ramos.
"Saya lalu bertanya padanya, Bro, kenapa kamu punya ini semua?' dia kemudian menjawab, 'jangan khawatir'. Dan dia (Ramos) mengirim pesan lagi berbunyi, 'saya terlihat sangat berbeda sekarang, kamu tidak akan mengenali saya'," cerita teman Ramos tersebut seperti dikutip CNN.
Menurut penuturan dia, Ramos kerap dirundung dan diejek teman-temannya karena pakaian yang dia kenakan dan situasi ekonomi keluarganya.
Karena hal itu, temannya mengaku, Ramos jarang datang ke sekolah.
"Dia akan, seperti, tidak pergi ke sekolah ... dan dia, seperti, perlahan-lahan putus sekolah," kata teman itu. "Dia jarang datang ke sekolah."
Teman Ramos itu mengatakan bahwa setelah lulus, dia kurang berkomunikasi dengan Ramos. Tapi setiap beberapa bulan, Ramos akan bertukar pesan dengannya atau meminta untuk bermain Xbox, katanya.
Selain mengirim foto senjata ke temannya, Ramos disebut sempat mengunggah foto senapan di media sosial beberapa hari sebelum insiden penembakan.
Sebuah tangkapan layar menunjukkan senapan jenis AR15 yang sempat diunggah akun Instagram 'salv8dor'. Beberapa murid mengonfirmasi akun tersebut milik Ramos.
Mengutip AP, pelaku membeli senjata tepat ketika ia merayakan ulang tahun ke-18.
"(Membeli senjata) Itu adalah hal pertama yang ia lakukan pada ulang tahun ke-18-nya," kata Roland Gutierrez, senator AS yang mengetahui informasi itu dari kepolisian.
Ramos diduga menggunakan senapan AR-15 dan satu pistol saat insiden berdarah di sekolah dasar tersebut.
Insiden penembakan di sekolah dasar Robb di Uvalde menewaskan 19 anak dan dua orang dewasa.
Penembakan massal itu merupakan salah satu peristiwa paling tragis di negara Paman Sam dalam satu dekade terakhir. Sebelumnya, penembakan dengan jumlah korban tewas terbanyak terjadi pada 14 Desember 2012, yaitu insiden di Sandy Hook Elementary School yang menewaskan 26 orang.
Ramos diketahui bekerja paruh waktu di restoran cepat saji Wendy's sejak Februari lalu.
Sebelum berangkat ke SD Robb, pelaku sempat menembak neneknya terlebih dahulu di rumah. Sang nenek kemudian diselamatkan oleh kepolisian menggunakan helikopter ke rumah sakit terdekat, dan saat ini berada dalam kondisi kritis.