Pihak berwenang Taiwan menggerebek 10 perusahaan China yang dicurigai secara ilegal telah 'memburu' insinyur pembuat chip asal Taiwan.
Taiwan disebut telah meningkatkan kampanye untuk melawan perburuan ilegal oleh perusahaan-perusahaan China. Taiwan melihat hal itu sebagai ancaman terhadap keahlian atas pembuatan chipnya.
Penggerebekan dilakukan kepada 10 perusahaan China atau pusat R&D mereka yang beroperasi di Taiwan, Kamis (26/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hampir 70 orang dipanggil untuk diinterogasi dalam penggerebekan yang dilakukan di beberapa kota termasuk ibu kota Taipei dan pusat semikonduktor, Hsinchu.
"Perburuan ilegal talenta teknologi tinggi Taiwan oleh perusahaan China telah berdampak buruk pada daya saing internasional kami dan membahayakan keamanan nasional kami," kata biro keamanan Taiwan dalam sebuah pernyataan, mengutip Channel News Asia.
Biro tersebut juga mengatakan perkembangan teknologi sangat penting untuk keamanan Taiwan dan mendesak orang untuk tetap waspada atas kegiatan China.
Sejauh ini, Taiwan tidak menyebutkan spesifik nama perusahaan yang sedang diselidiki. Taiwan hanya membocorkan mereka yang diperiksa termasuk perusahaan pembuat desain sirkuit terpadu dan serta produsen suku cadang elektronik.
Kantor Urusan Taiwan China belum menanggapi masalah ini.
Sedangkan biro Investigasi Taiwan juga telah meluncurkan penyelidikan terhadap sekitar 100 perusahaan China yang diduga melakukan perburuan ilegal terhadap talenta teknologi, menurut seorang pejabat senior biro kepada Reuters bulan lalu.
Perebutan bakat teknik chip China telah meningkat di tengah tujuan Beijing untuk mencapai kemandirian dalam chip canggih, terutama setelah perang dagang dengan mantan pemerintahan Donalnd Trump di Amerika Serikat.
Undang-undang Taiwan lantas melarang investasi China di beberapa bagian rantai pasokan semikonduktor, termasuk desain chip, dan memerlukan peninjauan bakal area lain seperti pengemasan chip, sehingga sulit bagi perusahaan chip asal China beroperasi di pulau tersebut secara legal.
Pada Maret 2022, biro ini telah menggerebek delapan perusahaan China karena dicurigai melakukan kegiatan ilegal Partai Komunis China dalam perburuan bakat dan pencurian rahasia.