Seorang jurnalis asal Prancis terbunuh di Luhansk, Ukraina, saat sebuah transportasi lapis baja diklaim terkena pecahan peluru Rusia.
Insiden ini membuat proses evakuasi di wilayah itu terhenti.
Menurut keterangan Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai, pecahan peluru itu masuk ke kendaraan lapis baja dan menewaskan jurnalis Prancis yang ada di dalamnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana diberitakan Reuters, Gaidai memberikan foto akreditasi pers untuk mengidentifikasi jurnalis itu.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Prancis mengaku tengah mengecek laporan kematian jurnalis tersebut.
Sampai saat ini, identitas jurnalis masih belum diketahui.
Pasukan Rusia sendiri dikabarkan tengah bergerak ke Kota Severodonetsk, Luhansk.
Kota itu merupakan kota terbesar di Luhansk yang masih dikendalikan pasukan Ukraina, yang kini menjadi sasaran serangan Rusia.
"Sayangnya, kami membawa berita buruk, musuh bergerak ke kota," kata Gaidai dalam siaran televisi.
Setelah gagal menguasai Kyiv, pasukan Rusia mengubah sasaran tempur mereka ke Donbas, wilayah Ukraina yang dikuasai separatis pro-Kremlin.
Moskow--pusat rezim Rusia-- mengklaim operasi militer khusus di Ukraina dilakukan untuk demiliterisasi dan menghapus nasionalis yang mengancam warga berbahasa Rusia di sana.