KILAS INTERNASIONAL

Heboh Dugaan Bungkus Indomie di Ukraina hingga Vanuatu Darurat Iklim

CNN Indonesia
Selasa, 31 Mei 2022 06:35 WIB
Pasukan Rusia temukan bungkus mi diduga merek Indomie di Ukraina bikin heboh netizen Indonesia.
Para pengungsi Ukraina di Mariupol. (REUTERS/ALEXANDER ERMOCHENKO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pasukan Rusia temukan bungkus mi diduga merek Indomie di Ukraina bikin heboh netizen Indonesia.

Berita lainnya soal negara kepulauan di Pasifik, Vanuatu, umumkan darurat iklim karena negaranya yang terancam tenggelam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut sejumlah berita 24 jam terakhir yang dirangkum dalam Kilas Internasional CNNIndonesia.com pagi ini:

Rusia Temukan Bungkus Mi Diduga Indomie di Ukraina

Pasukan Rusia menemukan sejumlah sisa makanan instan dari luar di markas pasukan Ukraina di Troitskoe, Minggu (29/5).

Salah satu yang menjadi perhatian netizen Indonesia adalah temuan bungkus mi instan diduga merek Indomie yang direkam tentara Rusia dalam video yang mereka unggah di media sosial.

Kementerian Luar Negeri Indonesia pun buka suara turut mengomentari temuan pasukan Rusia soal dugaan bungkus Indomie di markas pasukan Ukraina.

Dubes Ukraina di RI Buka Suara soal Temuan Indomie oleh Tentara Rusia

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vassyl Hamianin, buka suara terkait temuan yang diduga Indomie oleh pasukan Rusia di negara eks Uni Soviet itu saat invasi masih berlangsung.

"Saya tidak pernah mendengarnya. Tidak tahu apakah Anda bisa membelinya di Ukraina," ujar Vassyl kepada CNNIndonesia.com, Senin (30/5) saat dimintai tanggapan penemuan itu.

Sebelumnya beredar di media sosial cuplikan gambar pasukan Rusia menemukan sejumlah sisa makanan instan dari luar di markas pasukan Ukraina di Troitskoe, Minggu (29/5).

Vanuatu Umumkan Status Darurat Iklim karena Terancam Tenggelam

Vanuatu mengumumkan darurat iklim karena sejumlah pulau di negara kepulauan kawasan Pasifik itu terancam tenggelam.

Pemerintah Vanuatu juga telah menyiapkan dana US$1,2 juta atau setara Rp17,4 miliar untuk meredam dampak perubahan iklim.

Perdana Menteri Vanuatu, Bob Loughman, mengatakan permukaan laut yang naik dan cuaca buruk sudah tidak proporsional mempengaruhi Pasifik.

Ia menyoroti dua topan tropis yang menghancurkan dan kekeringan yang melanda dalam satu dekade terakhir.

[Gambas:Video CNN]



(tim/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER