Kepala kelompok militan pro-Rusia yang mendeklarasikan diri sebagai Republik Rakyat Luhansk (LPR), Leonid Pasechnik, mengklaim berhasil menguasai sepertiga Kota Severodonetsk, Ukraina.
"Kami dapat mengatakan bahwa sepertiga kota berada dalam kendali kami," kata Pasechnik kepada Kantor Berita Rusia, Tass, dikutip Selasa (31/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Pasechnik, pertarungan masih berlangsung di area perkotaan. Namun, kemajuan operasi di Severodonetsk berlangsung lebih lambat daripada perkiraan.
"Meski demikian, kami ingin menjaga infrastruktur kota," klaim Pasechnik.
Selain itu, Pasechnik menuduh kelicikan pasukan Ukraina. Berbeda dengan pihaknya, kata Pasechnik, militer Ukraina berbanding terbalik dengan menggunakan tameng warga sipil.
"Taktik mereka untuk bersembunyi di belakang warga sipil terus digunakan di Severodonetsk sejak dimulainya operasi militer," klaim Pasechnik.
Pasechnik juga menegaskan tujuan utama pasukannya adalah membebaskan Severodonetsk dan Lisichansk dari cengkeraman Ukraina.
"Tujuan utama kami saat ini adalah membebaskan Severodonetsk dan Lisichansk. Menurut militer, sekitar 10 ribu pasukan Ukraina mengarah ke sini," katanya.
Sebagaimana diberitakan Tass, kelompok separatis LPR bergerak ke Severodonetsk dan Lisichansk sejak awal Maret.
Sementara itu, Severodonetsk dikabarkan menjadi medan tempur terhebat antara pasukan Ukraina dengan Rusia. Kota itu merupakan kota terbesar yang dikuasai pasukan Ukraina di Luhansk.
Mengutip dari Reuters, andai Rusia berhasil menguasai Severodonetsk dan Lisichansk, mereka bakal menguasai seluruh wilayah Luhansk.